WahanaNews.co | Kehadiran
varian baru Covid-19 bikin panik warga dunia. Awalnya, varian ini ditemukan di
Inggris dan Afrika Selatan. Kini, Covid-19 itu ditemukan di Jepang yang dibawa
oleh wisatawan asal Brasil.
Baca Juga:
Vaksin HPV Aman, POGI Sebut Hoaks Soal Kemandulan Tak Berdasar
Menurut rumor yang beredar, varian baru virus corona
tersebut lebih mudah menyebar dan memiliki risiko yang lebih tinggi dari
sebelumnya. Karenanya, banyak masyarakat mulai resah yang dapat berujung pada
stres dan depresi.
Meskipun tidak ada bukti bahwa varian Inggris menyebabkan
penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko kematian, Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan bahwa mereka memantau penyakit
tersebut dengan cermat.
"Informasi mengenai karakteristik virologi,
epidemiologi dan klinis dari varian tersebut muncul dengan cepat," kata
CDC seperti dilansir dari Silive.
Baca Juga:
Indonesia Baru Capai 67 Persen ODHIV dalam Pengobatan, Kemenkes Kejar Target 95-95-95
CDC mengatakan, perjalanan yang dilakukan oleh orang-orang
Inggris, serta tingginya prevalensi varian ini di antara infeksi, berpotensi
meningkatkan kemungkinan impor.
Nah, untuk mengetahui apakah seseorang terkena varian baru
Covid-19, ada beberapa gejala yang harus dicermati. Memang, gejala varian baru
virus corona sejauh ini identik dengan strain awal, tetapi CDC memantau
situasinya dengan cermat.
Orang dengan jenis baru COVID-19 memiliki berbagai gejala,
mulai dari yang ringan hingga yang parah. Gejala tersebut dapat muncul di mana
saja dari dua hingga 14 hari setelah terpapar, dan termasuk:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau tubuh
- Sakit kepala
- Kehilangan rasa atau bau
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau meler
- Mual atau muntah
- Diare
Beberapa gejala, seperti kesulitan bernapas, nyeri dada,
tekanan atau kesulitan untuk tetap terjaga, merupakan tanda penyakit serius dan
membutuhkan perawatan medis segera. [qnt]