WAHANANEWS.CO, Jakarta - Banyak orang mengira semua telur ayam aman dikonsumsi, tetapi ahli menegaskan tidak semua jenis telur layak masuk dapur rumah tangga.
Guru Besar Ilmu Ternak Unggas IPB University, Prof. Niken Ulupi, menjelaskan bahwa salah satu jenis telur yang sebaiknya tidak dikonsumsi adalah telur ayam pedaging bibit atau telur fertil yang sebenarnya diproduksi khusus untuk pembibitan ayam broiler.
Baca Juga:
Selama Ini Jadi Tertuduh, Telur Ternyata Bukan Penyebab Kolesterol Naik
Telur fertil merupakan telur dari ayam betina yang sudah dibuahi pejantan sehingga mengandung embrio di dalamnya dan rentan mengalami kerusakan lebih cepat apabila disimpan pada suhu yang tidak rendah.
Ketika suhu penyimpanannya tidak terkontrol, embrio di dalam telur dapat berkembang sebagian yang membuat telur lebih mudah busuk dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Kondisi ini berbeda dari telur konsumsi yang berasal dari ayam petelur tanpa proses pembuahan sehingga kualitasnya lebih stabil dan aman untuk kebutuhan dapur harian.
Baca Juga:
Kebutuhan Telur MBG Tembus 82,9 Juta Butir Per Hari, Bapanas Siapkan Antisipasi
Ciri telur fertil umumnya dapat dikenali dari masa simpannya yang jauh lebih pendek, lebih mudah rusak bila ditinggalkan di suhu ruang, terkadang memiliki titik embrio di bagian tengah, serta lebih rentan mengalami perubahan aroma maupun tekstur.
Pengetahuan mengenai perbedaan telur ini penting agar masyarakat tidak salah pilih terutama saat membeli telur di pasar tradisional yang kerap menerima pasokan dari berbagai sumber.
Risiko kesehatan muncul bila telur fertil yang gagal proses penetasan justru beredar di pasaran karena sifatnya yang cepat membusuk sehingga tidak seharusnya dikonsumsi masyarakat umum.
Selain berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, peredaran telur fertil juga dapat memengaruhi kestabilan harga telur konsumsi karena jenis ini memang tidak ditujukan untuk pasar ritel.
Masyarakat disarankan memilih telur dari penjual tepercaya, memastikan cangkang tidak retak dan tidak berbau, memilih warna cangkang yang konsisten, serta menyimpannya pada suhu sejuk untuk menjaga kualitasnya.
Dengan langkah sederhana tersebut, keamanan telur untuk kebutuhan konsumsi keluarga dapat lebih terjamin setiap hari.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]