Beberapa obat yang terkait dengan kematian di Gambia dan Uzbekistan telah dilacak ke perusahaan India, meningkatkan kekhawatiran tentang regulasi industri farmasi negara senilai $42 miliar, yang terkadang disebut sebagai "apotek dunia".
Salah satu perusahaan yang terlibat skandal sirup obat batuk adalah Maiden Pharmaceuticals.
Baca Juga:
Hidup Sehat Tak Harus Mahal, Ini Cara Mudah Memulainya!
Perusahaan menyangkal melakukan kesalahan, tetapi kerabat 20 dari 70 anak Gambia yang meninggal setelah mengonsumsi sirup obat batuk beracun menggugat pembuat obat India pada akhir bulan lalu, menurut Reuters.
Namun bukan hanya sirup obat batuk yang menjadi sorotan.
Pada bulan Mei, Organisasi Pengawasan Standar Narkoba India mengatakan hampir empat persen dari sampel obat-obatan, kosmetik dan peralatan medis yang diuji tidak memiliki kualitas standar.
Baca Juga:
Screen Time Bukan Sekadar Hiburan, Bisa Jadi Kunci Mengembangkan Potensi Anak
Dan bulan lalu, regulator menarik kembali sejumlah vaksin tifus karena alasan yang sama.
Sementara itu di India, di mana 200 anak meninggal dan obat-obatan belum dikaitkan dengan India, polisi telah melakukan penyelidikan awal terhadap potensi pelanggaran pidana di regulator obat negara tersebut.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.