WahanaNews.o, Jakarta - Usai menyerahkan diri ke Polda Sumatera Selatan, Aiptu FN, polisi yang menusuk debt collector di parkiran salah satu mal di Jalan Pom IX, Kecamatan Ilir Barat (IB) I, Kota Palembang, Sumatera Selatan beralasan melakukan aksinya demi melindungi keluarga.
"Mengapa dia melakukan itu? Yang pertama, karena dia melakukan untuk melindungi keselamatan keluarganya," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Sunarto dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (26/3/2024).
Baca Juga:
Sabet Pacul ke Warga di Bogor saat Tagih Utang, Debt Collector Diringkus Polisi
Sunarto menyebut saat kejadian, Aiptu FN sedang bersama istri dan dua anaknya. Saat itu 12 orang yang diduga debt collector mendatangi mereka dan memaksa menyerahkan kunci mobil.
Menurut pengakuan FN, para debt collector itu sampai menggedor-gedor kaca pintu mobil.
"Ada istri dan anaknya dua orang yang saat itu diancam oleh 12 orang yang diduga debt collector tadi dengan menggedor-gedor kaca mobil. Kemudian memaksa untuk meminta kunci mobil dan memaksa keluar, sehingga kemudian ada upaya untuk melindungi keluarga dari yang bersangkutan," ujar dia.
Baca Juga:
Nasabah Tikam Debt Collector di Sambas Gegara Pelaku Emosi Istrinya Diminta Korban
Diberitakan, Aiptu FN menusuk debt collector karena tak terima ditagih melunasi tunggakan mobil. Akibat insiden itu, debt collector bernama Deddi Zuheransyah mengalami empat luka tusuk di bagian tangan dan pundak kanan.
Menurut informasi yang dihimpun, Deddi bersama rekannya Robert dan Bandi, bertemu FN di parkiran salah satu mal karena ingin menagih cicilan pembayaran mobil Avanza yang telah menunggak sejak 2022.
"Kami ini dari petugas pembiayaan Adira Finance Jakarta. Kami ditugaskan untuk melakukan penagihan terhadap pelaku yang sudah menunggak sejak 2022," kata Robert, Sabtu (23/3).
Menurut Robert, saat bertemu di halaman parkir mal, mereka melakukan pendekatan secara persuasif. Namun, FN tak terima dan langsung mengeluarkan senjata api.
Anggota polisi tersebut sempat melepaskan tembakan satu kali, tetapi tidak terkena korban.
"Pelaku ini menggunakan pelat palsu. Saat kita cek di aplikasi Samsat Mobile dan kerangka mesin mobilnya sama. Namun pelat nomornya saja yang sudah berubah. Tapi, itu 99 persen unit yang sama," ucap dia.
Robert menuturkan usai mengeluarkan senjata api, pelaku mengeluarkan senjata tajam. Ia lantas menusuk rekannya, Deddi, di bagian pundak dan tangan.
[Redaktur: Alpredo Gultom]