WAHANANEWS.CO, Tangerang - Agam Muhammad (26), anak dari korban penembakan di Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak sekaligus pemilik rental mobil, mengungkapkan bahwa anggota Polsek Cinangka menolak laporan ayahnya terkait permintaan pendampingan dalam pengejaran kendaraan yang dibawa kabur oleh tiga oknum anggota TNI AL.
Polisi beranggapan bahwa senjata yang digunakan pelaku hanyalah pistol mainan.
Baca Juga:
Penyidikan Dokumen Palsu Pagar Laut Diserahkan Kejagung ke Bareskrim
Pernyataan ini disampaikan Agam saat menjawab pertanyaan Oditur Militer dari Oditurat Militer II-07 Jakarta, Mayor Korps Hukum (Chk) Gori Rambe, mengenai kronologi kejadian tersebut, Selasa (18/2/2025).
Ia mengingat bahwa ketika melapor ke Polsek Cinangka, petugas piket bertanya mengenai ciri-ciri pistol yang digunakan pelaku.
"Saya melihatnya berwarna hitam," ujar Agam. Namun, respons petugas saat itu justru meremehkan ancaman tersebut.
Baca Juga:
Pagar Laut 30 Km di Tangerang Tuntas Dibongkar, TNI AL Pastikan Nelayan Bebas Berlayar
"Wah, paling itu cuma pistol mainan," kata anggota kepolisian. Akibatnya, Agam dan ayahnya tidak mendapatkan pendampingan.
Sebelum melapor ke Polsek Cinangka, Agam dan ayahnya, Ilyas Abdul Rahman, sudah sempat diancam dengan pistol oleh para terdakwa.
Saat memantau pergerakan mobil lewat GPS, mereka melihat kendaraan tersebut mengarah ke gang-gang kecil yang minim pemukiman.