WahanaNews.co, Purwakarta - Tragedi pilu menimpa seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun yang dikenal dengan inisial BTM. Kabar ini menjadi viral.
Balita kecil ini diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh ayah tirinya sendiri. Akibatnya, dia meninggal dunia.
Baca Juga:
Sepekan Jelang Pilkada Jawa Barat 2024, Dedi Mulayadi-Erwan Setiawan Ungguli Empat Kandidat
BTM meninggal dunia di pelukan ibunya, Yuni Trisnamawati (33), saat perjalanan pulang ke rumah orangtuanya di Purwakarta.
Ujang Mulyadi, ayah tirinya yang berusia 31 tahun, diduga sering melakukan kekerasan terhadap BTM.
Kejadian tragis ini terjadi saat Yuni Trisnawati datang ke kantor polisi untuk melaporkan kekerasan suaminya.
Baca Juga:
6 Kali Berturut-Turut, Pemkot Bekasi Raih Predikat Kota Informatif Tingkat Jabar 2024
Di rumah mereka di Citarik, Cicalengka, Kabupaten Bandung, Ujang Mulyadi melakukan kekerasan seksual terhadap Yuni Trisnawati dan kedua anaknya. Di sinilah tragedi bermula.
"Awalnya disuruh ke warung sama suami, tiba-tiba pulang anak sudah basah kuyup, terus engga lama dibawa nongkrong sama suami," kata Yuni Trisnawati, melansir Tribunjabar, Sabtu (6/4/2024).
"Kemudian, pas pulang nongkrong, anak tuh tiba-tiba masuk kamar, anak ngeluh sakit, perutnya sakit habis itu muntah-muntah dari sore sampai malam."
Malamnya, Ujang berusaha menyuapi BTM yang mengeluh sakit di bagian perut. Namun, BTM menolak untuk menerima makanan dari ayah tirinya.
Menyadari penolakan anak tirinya, Ujang Mulyadi menjadi emosi. Akibatnya, dia mengusir Yuni Trisnawati beserta kedua anaknya dari rumah.
Pada malam yang sama, Kamis (4/4/2024), Yuni Trisnawati dan kedua anaknya memutuskan untuk pulang ke rumah orangtua Yuni yang berlokasi di Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.
Mereka baru tiba di Purwakarta pada pagi Jumat (5/4/2024).
"Akhirnya pulang ke Purwakarta, naik bus dari Bandung. Sampai di Purwakarta pagi ini, Jumat (5/4/2024)," jelasnya.
"Turun dari bus itu lanjut naik angkot, tapi sebelum pulang mau laporan dulu ke polisi. Di kantor polisi baru ketauan anak itu sudah kaku, sudah meninggal."
Yuni menyebutkan bahwa suaminya itu kerap melakukan kekerasan terhadap BTM.
Meski demikian, ia mengaku sudah berusaha untuk melindungi sang anak.
"Memang sudah sering dianiaya, sudah bersabar sudah saya lindungi juga," katanya.
Hingga saat ini, keterangan sementara dari ibu korban telah diterima oleh kepolisian distrik Purwakarta Tengah.
Selanjutnya, saat ini sedang bekerja sama dengan Polresta Bandung.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]