WahanaNews.co, Padang - Akhirnya terkuak juga motif pembunuhan sadis calon siswa bintara TNI AL Iwan Sutrisman Telaumbanua.
Ternyata aksi mengerikan ini berawal dari rasa cemas pelaku yang ketakutan harus mengembalikan uang sebesar Rp 200 juta.
Baca Juga:
Sebelum Ditembak Anggota TNI AL, Ini Ucapan Terakhir Bos Rental Mobil
Pelaku mengeksekusi Iwan dibantu warga sipil Alvin Andrian, yang masih ada pertalian saudara dengan pelaku.
Iwan dibunuh di perkebunan pinus kawasan Danau Biru Kota Sawahlunto, dan Alvin dijanjikan uang sejumlah Rp 30 juta.
Hal tersebut diungkapkan Komandan Lantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Syufenri.
Baca Juga:
Bongkar Pagar Laut di Tangerang Tiga Tank Amfibi TNI Diterjunkan
Menurut Syufenri motif Pembunuhan berawal dari penipuan, di mana pelaku menjanjikan bisa meloloskan Iwan masuk TNI, dengan uang pelicin sebedar Rp 200 juta.
Namun karena desakan orangtua korban dan takut mengembalikan uang, tersangka menghabisi nyawa korban.
"Kasus ini awalnya adalah penipuan. Tapi karena didesak orangtua korban dan takut mengembalikan uang, akhirnya korban dibunuh," kata Syufenri kepada wartawan saat jumpa pers di Mako Lantamal II Padang, Selasa (2/4/2024).
Syufenri yang didampingi Wadan Lantamal Kolonel Mulyadi, Dan Pomal Letkol Yasir, serta Kapolres Sawahlunto AKBP Purwanto mengatakan, kedua pelaku yakni Adan dan Alvin sudah ditetapkan tersangka.
Adan dijerat pasal berlapis yaitu pembunuhan berencana dan penipuan dengan ancaman hukuman mati. Sementara Alvin dijerat pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
"Kita kolaborasi dengan Polres Sawahlunto untuk mengungkap kasus ini," beber Syufenri.
Sementara itu, Kapolres Sawahlunto AKBP Purwanto mengatakan, pada 30 Desember 2022 pihaknya menemukan mayat pria tidak dikenal di Talawi, Sawahlunto.
"Namun tidak ada keluarga korban yang melapor kehilangan anggota keluarganya sampai akhirnya terungkap kasus pembunuhan pada akhir Maret lalu," kata Purwanto.
Menurut Purwanto, saat ini pihaknya masih terus mengembangkan kasus tersebut.
"Saat ini tersangka pembunuhan dari warga sipil masih satu orang ya, saudara Alvin," kata Purwanto.
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan Iwan terungkap setelah keluarga korban melapor ke Lanal Nias lantaran korban tak kunjung bisa dihubungi.
Pada 16 Desember 2022, korban dibawa Serda Adan yang mengaku bisa meluluskan korban masuk Bintara TNI AL di Padang dengan membayar Rp 200 juta.
Iwan sebelumnya gagal mengikuti Bintara TNI AL di Nias. Keluarga Iwan kemudian menghubungi Adan agar Iwan bisa lulus Bintara TNI AL.
Selama 1,5 tahun, Adan menutupi kasus itu. Dia menyebut Iwan sedang dalam pendidikan dan tidak bisa berkomunikasi.
Adan juga sering meminta sejumlah uang yang nilainya lebih dari Rp 200 juta dengan dalih untuk keperluan Iwan.
Keluarga yang curiga kemudian melaporkan kejadian itu ke Lanal Nias. Adan diperiksa dan dia mengakui telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.
Dikubur di Pemakaman Covid
Dua pelaku melemparkan jasad korban ke jurang yang berada di daerah Talawih, Sawahlunto, pada 24 Desember 2022 silam.
Keluarga korban baru melaporkan kasus ini karena mengira selama ini Iwan Sutrisman Telaumbanua sedang pendidikan TNI AL, seperti yang dikatakan Adan.
Sarfina, Kepala Dusun Bukik Obang di Kecamatan Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat, mengungkapkan bahwa seorang warga pernah menemukan mayat seorang pria di ladang pinus di Talawih pada akhir tahun 2022.
Mayat tersebut dalam kondisi membusuk dan tidak bisa diidentifikasi.
"Saksi pertama yang menemukan korban, yang hanya dikenal sebagai Mr. X (tanpa identitas), adalah Pak Martinus, seorang penyedap getah karet pinus yang berasal dari Nias," ujarnya pada hari Minggu (31/3/2024).
Meskipun rekaman penemuan jasad masih ada, penyelidikan kasus ini tidak dilanjutkan.
Seorang warga bernama Martinus mengaku bahwa pada saat itu dia mencium bau busuk dari ladang tersebut.
"Pukul 9 pagi, saya memberikan obat untuk pohon pinus, lalu saya mencium bau busuk dan mendekat," katanya.
"Saya melihat celana jeans, dan karena takut dan kaget, saya segera pulang dan meminta bantuan dari warga lain," tambahnya.
Karena tidak ada yang melaporkan kehilangan anggota keluarga, jenazah kemudian dimakamkan di pemakaman COVID di Lubang Panjang, Barangin, Sawahlunto.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]