Kendati demikian, ia akhirnya mau mengaku usai dibujuk oleh dokter rumah sakit yang menanganinya dan mengaku bahwa dirinya telah dianiaya oleh kakak kelas dan teman seangkatannya yang berjumlah empat orang.
Pihak keluarga mengaku tak menyangka bahwa korban mengalami penganiayaan.
Baca Juga:
Ditemukan dalam Karung, Bocah 6 Tahun di Pontianak Dibunuh Ibu Tiri
"Kita enggak nyangka itu penganiayaan. Pas saya bawa ke RS Primaya, anak itu enggak ngaku, mungkin diancam saya kurang faham. Setelah dokter nanya sampai empat kali baru dia ngaku, dipukulin," ujar HY (52), kakek korban, di rumah duka wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/5).
HY mengatakan cucunya memberi tahu dokter telah dikeroyok oleh empat siswa SD selama dua hari. Dia menyebut empat bocah tersebut ada yang duduk di bangku kelas 5 SD, kelas 4 SD, hingga juga ada yang masih kelas 2 SD.
"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat kamar mandi, (hari kedua di kamar mandi?), ya," sambung HY.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Mantan Bupati Jembrana Bali
Luka di sejumlah tubuh
Menurut keterangan dokter, HY menyebut korban mengalami luka di bagian dada, punggung, kepala dan rahang.
Karenanya, korban sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari. Namun nyawa korban tidak tertolong.