WahanaNews.co | Bos trading Fahrenheit Hendry Susanto ditangkap Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Selasa (22/3/2022).
Hendry diduga telah menggelapkan dana membernya hingga Rp 5 triliun.
Baca Juga:
5 Tersangka Robot Trading Fahrenheit di Luar Negeri Ditetapkan DPO
Setelah ditangkap, Hendry langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit.
"Iya betul, sudah ditangkap dan sudah ditahan di Jakarta," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermanan melalui pesan singkat, Rabu (23/3/2022).
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan empat pelaku investasi bodong robot trading yang sudah ditangkap.
Baca Juga:
Bareskrim Polri Terima Pelimpahan Penanganan Kasus Robot Trading Fahrenheit, Tersangka Mencapai 10 Orang
Menurut Auliansyah, robot trading Fahrenheit dikelola oleh PT FSP Akademia Pro. Hendry Susanto diketahui menjabat sebagai direktur di perusahaan tersebut.
"Jadi tiga ditangkap di Taman Anggrek, satu di Tangerang di kawasan Alam Sutera. Hasil pemeriksaan empat orang yang sudah kami amankan, menurut mereka, dia (Hendry) direktur. Kami tadi sudah memeriksa daripada data perusahaan tersebut, memang direkturnya HS," kata Auliansyah.
Lalu, seperti apa model investasi bodong Fahrenheit?
Fahrenheit merupakan aplikasi investasi bodong menggunakan robot trading. Fahrenheit menjanjikan investasi aman dengan kerugian yang kecil.
Berdasarkan penjelasan Auliyansah, para member dijanjikan keuntungan hingga 80 persen jika mereka melakukan deposit senilai 50.000 dollar AS.
Dari keuntungan sebesar 80 persen tersebut, dana member dipotong 20 persen untuk aplikasi robot trading tersebut. Auliansyah menjelaskan, para member juga dijanjikan profit 30 persen dalam sebulan, dan profit sehari sebesar 1 persen.
Di awal investasi, para member diharuskan membeli robot trading sebesar 10 persen dari nominal dana investasi yang disetor.
Kasus ini mencuat, setelah Bareskrim Polri mendapatkan sejumlah laporan soal penipuan berkedok robot trading aplikasi Fahrenheit. Sejumlah korban melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim, termasuk aktor Chris Ryan.
Chris mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan tindak pidana penipuan yang dialaminya melalui platform Fahrenheit pada Selasa (15/3/2022).
Chris mengatakan, pihak Fahrenheit diduga sengaja menghilangkan uang yang dimasukkan para anggota aplikasi. Menurut Chris, uang yang hilang secara total mencapai Rp 5 triliun.
"Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin-call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp 5 triliun (dari keseluruhan korban)," ucap Chris Ryan beberapa waktu lalu. [bay]