WahanaNews.co | Menjadi saksi kunci kasus pembunuhan di Subang, Jawa Barat, Muhammad Ramdanu atau Danu (21) diperiksa oleh pihak kepolisian secara berturut-turut.
Danu diperiksa polisi dari Polres Subang hingga Badan Intelijen Negara (BIN) sejak hari Kamis, Jumat dan Senin.
Baca Juga:
Tersangka Kasus Pembunuhan di Subang Minta Perlindungan Hukum ke Kapolri
Tak hanya Danu, orangtua Danu, yakni Ua Ida, yang juga merupakan kakak kandung Tuti, pun ikut diperiksa polisi.
Kakak Tuti ini dikonfrontir pihak kepolisian soal pengakuan Danu yang mengaku disuruh anggota keluarga untuk menjaga TKP Pembunuhan.
"Kalau kaitan orangtua itu, lebih kepada masa lalu Danu, itu lebih kepada masa kecil Danu,” ungkap Achmad Taufan, dilansir dari YouTube Indra Zainal Channel, Selasa (2/11/2021).
Baca Juga:
Pembunuhan Ibu-Anak Subang: Korban Datang Lewat Mimpi, Firasat dr Hasty Jadi Kenyataan
Tak hanya itu, orangtua Danu pun ditanya soal ucapan Yosef di hari kejadian saat mayat Tuti dan Amalia ditemukan.
Beberapa waktu lalu, kepada orangtua Danu, Yosef sempat menyebut adanya penculikan di rumah Tuti.
"Terus yang kedua terkait pada saat Pak Yosef itu datang ke rumah Danu. Ketemu sama ibunya dan menyampaikan bahwa ada kejadian penculikan dan lain-lain," ujar Achmad Taufan.
"Jadi mengonfirmasi waktu," tambahnya.
Selain itu, Achmad Taufan juga bercerita bahwa Danu sempat dicecar perihal pengakuannya melihat sosok misterius di TKP saat pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi.
"Tidak ada hubungannya dengan apa yang dikatakan Danu di depan Ki Anom waktu itu. Kan Danu pernah ribut-ribut gara-gara Ki Anom upload itu. Sudah dikonfirmasi?" tanya Indra Zainal.
"Kalau itu sudah. Di BAP hari Kamis (28/10/2021) dan Jumat (29/10/2021) sudah diklarifikasi oleh penyidik," kata Achmad Taufan.
Kemudian, orangtua Danu pun ditanyai soal perintah dari salah seorang anggota keluarga Tuti.
Sebelumnya, saat diperiksa polisi, Danu mengaku diminta Yoris untuk menjaga TKP pembunuhan Tuti dan Amalia.
"Kemarin itu pemeriksaan cuma 4 jam, penyidik itu mengonfirmasi terkait posisi Danu pada saat diminta Yoris untuk menjaga TKP," papar Achmad Taufan.
"Kata Danu, dia nunggu di SMA. Terus, ada siapa aja di sana, pun disampaikan. Kelihatannya penyidik mau konfirmasi juga," tambahnya.
"Kemarin kan yang saya tahu dari Pak Taufan, Danu bersama orangtuanya, Ua Ida dan Ua Yono? Artinya mau dikonfrontir?" tanya Indra Zainal.
"Iya," jawab pengacara.
"Danu kemarin sudah diperiksa juga beserta keluarganya terkait persamaan atau konfrontir antara jam di mana Danu ada di rumah, keluar rumah jam berapa. Jadi disamakan dengan keterangan orangtuanya," papar Indra Zainal, kembali menegaskan soal pemeriksaan orangtua Danu.
Selesai pemeriksaan oleh penyidik, orangtua Danu sempat bungkam saat ditanya wartawan.
"Damang, Uak?" tanya pewarta.
"Alhamdulillah," jawab Ua Ida.
"Ditanya apa aja tadi ?" tanya pewarta.
"Biasa," ujar Ua Ida.
Pengakuan Danu soal Oknum Banpol
Lanjut Achmad Taufan, ketika menjaga lokasi, Danu pun diminta masuk ke dalam TKP oleh salah seorang oknum Banpol.
“Khususnya pada saat Danu yang masuk ke TKP, terkait oknum yang katanya polisi atau Banpol. Nah, tadi lebih menekankan ke situ,” ujar kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, dari tayangan YouTube Heri Susanto, Minggu (31/10/2021).
Danu mengaku melihat seseorang masuk ke TKP dan langsung menghampiri oknum tersebut.
Bahkan, dikatakan Achmad, Danu juga sempat mengambil foto oknum orang tersebut.
Diceritakan Danu, oknum tersebut membuka pintu dengan kunci yang dibawanya.
Sebagai bukti, Danu bahkan sempat mengambil foto oknum yang masuk ke TKP tersebut.
“Sempet foto juga Danu, foto oknumnya dan menghampiri beliau gitu,” ujar kuasa hukum Danu.
Dari keterangan Danu, oknum tersebut membuka pintu dengan kunci yang dibawanya.
Dari keterangan yang disampaikan, kuasa hukum mengatakan Danu mengenal oknum tersebut.
“Kalau dalam pernyataan Danu tadi, mengenal ya,” ungkap Achmad Taufan.
Demikian, lebih lanjut setelah dituangkan dalam BAP pihaknya menyerahkan pemeriksaan itu kepada kepolisian untuk diusut tuntas.
Achmad Taufan membenarkan pengakuan Danu tersebut nyata adanya dan melibatkan oknum Banpol tersebut.
Dari pengakuan Danu yang kini diminta klarifikasi polisi tersebut, kuasa hukum Danu merasa bersyukur.
Menurutnya, keterlibatan oknum tersebut pun harus dibongkar karena janggal.
“Ini kita ikut bersyukur karena memang case ini harus kita bongkar,” katanya.
“Karena TKP ini, ini kejadian satu hari setelah kejadian, sehingga menurut kami, kejadian Danu membersihkan kamar mandi harus diusut tuntas," ucapnya.
Saat disinggung apakah kejadian tersebut karena adanya kelalaian kepolisian, Achmad Taufan menyanggahnya.
Kuasa hukum Danu itu mengatakan, pihaknya tak berani menyebut adanya kelalaian.
Namun, ia lebih fokus pada case Danu masuk ke TKP hingga diminta membersihkan bak mandi tersebut mesti diusut.
Ia juga menjelaskan, pada pemeriksaan itu Danu sudah menyampaikan detail kronologi secara tegas.
Setelah itu, Achmad mengaku sementara pihaknya menunggu hasil penyidik mengolah pemeriksaan pengakuan kontroversi Danu tersebut.
“Tunggu saja nanti dari penyidik hasilnya ya,” ujar kuasa hukum Danu. [qnt]