Razman Nasution membandingkan kasus Ferdy Sambo dan Vina Cirebon. Menurutnya, Sambo mengakui perbuatannya memerintahkan anak buah menembak Brigadir J.
Sebaliknya, pelaku kasus Vina Cirebon memberikan keterangan berbelit-belit, membingungkan penyidik.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pangan, PLN Cirebon Suplai Tambahan Daya PG Rajawali dari 865 kVA menjadi 1.739 kVA
Razman menekankan bahwa Sambo akhirnya mengaku, berbeda dengan terpidana Vina Cirebon yang terus berubah keterangannya.
Namun, Razman tampaknya melupakan fakta bahwa Sambo awalnya membuat skenario untuk menutupi kejahatannya, melibatkan ratusan anggota polisi.
Akibat ulah Sambo, 97 anggota polisi diperiksa terkait dugaan menghalangi penyidikan. Dari jumlah tersebut, 35 personel terbukti melanggar etik, dan tujuh di antaranya dipenjara karena terbukti memiliki unsur pidana.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pangan, PLN Cirebon Suplai Tambahan Daya PG Rajawali dari 865 kVA menjadi 1.739 kVA
Berbeda dengan Sambo, terpidana kasus Vina Cirebon adalah kuli bangunan dari kalangan ekonomi rendah.
Mereka tidak memiliki kekuatan dan sumber daya seperti yang dimiliki Sambo sebagai jenderal bintang dua yang menjabat Kadiv Propam.
[Redaktur: Elsya TA]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.