WAHANANEWS.CO, Kupang - Fakta memilukan terungkap di balik kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI yang tewas akibat penganiayaan brutal oleh seniornya.
Sebelum menghembuskan napas terakhir, ia sempat mengalami rasa sakit yang luar biasa, dengan kondisi tubuh rusak parah akibat kekerasan yang diterimanya.
Baca Juga:
Elys Sinurat Dipolisikan Usai Aniaya Tetangga di Batubara, Ini Endingnya!
Kakak korban, Lusi Namo, mengungkapkan bahwa dokter yang merawat adiknya menyampaikan ginjal dan paru-paru Prada Lucky hancur akibat penganiayaan sehingga membutuhkan tiga kantong darah.
Menurutnya, dugaan kekerasan terjadi saat pergantian piket dari hari Senin hingga Jumat, di mana korban dan rekan-rekannya tidur di lantai tanpa tempat tidur di dalam sel.
Lusi mengatakan dirinya sempat melihat bekas sepatu di perut adiknya dan menduga Prada Lucky diinjak.
Baca Juga:
Gegera Buah Sukun Warga Pekanbaru Tewas Diduga Dianiaya Anggota TNI
“Richard juga kena, tapi yang saya tahu lebih parah Lucky. Saya lihat perutnya ada bekas sepatu dan dugaan saya itu diinjak,” jelasnya.
Beberapa hari sebelum koma, Prada Lucky masih sempat melakukan panggilan video dengan keluarga dan terlihat sehat. Namun ia bercerita pernah dipukul senior meski sedang sakit. “Senior pikir dia pura-pura tidak mau kerja di dapur,” tambah Lusi.
Kabar masuknya Prada Lucky ke rumah sakit diterima keluarga dari pihak rumah sakit yang diminta korban untuk menghubungi orang tuanya di Kupang, NTT. Lusi mengaku terkejut karena adiknya tidak pernah mengalami sakit parah selama hidup bersama keluarga.