"Percisnya mereka datang saya kurang tahu, tapi sekitar jam 11.00 WIB. Dolly dibawa sama mereka," kata Nursidah.
Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan mengapa warganya ini dibawa oleh puluhan orang tersebut.
Baca Juga:
Sepekan, Polrestabes Medan Ungkap 61 Kasus Tindak Kejahatan
"Saya tanya mereka, kata mereka si Dolly ini ada gengnya menganiaya teman mereka. Jadi mereka sempat juga ngasih foto anggota mereka itu. Sampai bilang kalau mata teman mereka sampai keluar," sebutnya.
Dolly Manurung adalah salah satu pelaku pembacokan anggota TNI di Medan, Sumatera Utara pada dini hari Minggu (4/8/2024).
Akibat insiden ini, Prada Defliadi mengalami luka parah di kepala dan tubuhnya.
Baca Juga:
Penjelasan Polisi Kontradiktif Soal Saksi, Luka Korban KDRT Semakin Dalam!
Puluhan orang berambut cepak menjemput paksa Dolly Manurung setelah pembacokan terjadi.
Kepala Lingkungan (Kepling) V Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Nursidah Hutasoit, membantah kabar bahwa Dolly telah meninggal.
"Dolly nggak meninggal, hoaks itu, kalau meninggal pasti saya dapat kabar," kata Nursidah.