Saat itu, lanjut Petit, kondisi napas korban mulai teratur. Namun tidak berselang lama, korban kembali sulit bernapas hingga pelaku kembali memberi napas bantuan berkali-kali.
"Ketika pelaku mendekati korban dan hendak membantunya untuk memberikan bantuan pernapasan kembali, pelaku mendapati korban sudah tidak bernapas lagi," ujarnya.
Baca Juga:
Kasus Bocah 3 Tahun Terlindas Mobil di Ciputat Naik Penyidikan
Pelaku yang panik melihat korban tidak bernyawa lagi, kemudian menyeret jasad korban ke belakang rumah. Saat itulah mayat korban dibungkus plastik dan dimasukkan dalam karung.
"Pelaku langsung membungkus tubuh korban dengan beberapa plastik dan kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam karung yang sudah dipersiapkan, serta menyeret dan mendorong tubuh korban ke dalam celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga sebelah/dinding rumah orang lain," jelas Petit.
Petit menyebut korban sebelumnya sempat diduga diculik oleh OTK. Hal itu diduga setelah ayah kandung korban pulang ke rumah pada Rabu (21/8). Namun ayah korban curiga karena tidak mendapati anaknya. Pelaku lantas berbohong kepada suaminya bahwa korban sudah dijemput oleh dua orang tidak dikenal.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pria Jaket Ojol Penculik Bocah di Serpong Cabuli Korban
"Pelaku beralibi bahwa korban sudah diberikan kedua orang laki-laki yang disuruh oleh ayah korban untuk menjemput korban. Mendapatkan penjelasan seperti itu dari pelaku, ayah korban percaya dan menganggap bahwa korban telah diculik," jelas Petut.
Ayah korban kemudian melaporkan ke Mapolda Kalbar atas dugaan penculikan. Namun polisi justru kesulitan melakukan penyelidikan karena tidak ada bukti.
Belakangan, ayah korban mendapat telepon dari mertuanya yang menginformasikan bahwa korban telah meninggal.