WAHANANEWS.CO, Jakarta - Konflik antara pengemudi ojek online dan pelanggan kembali terjadi, kali ini di Kota Jambi. Insiden tersebut menjadi perbincangan hangat setelah seorang driver ojol bernama Rosdewi (40) melaporkan kasus dugaan penganiayaan ke Polresta Jambi.
Pertikaian itu berawal dari persoalan pembayaran pesanan makanan dan berujung pada bentrokan fisik yang melibatkan pemesan bernama Alika Alihandra.
Baca Juga:
Grab Kalim Tak Ada Pungutan Tambahan untuk Mitra Driver
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (20/7/2025), saat Rosdewi mengantarkan makanan berupa Ayam Bakar Rempah Madu ke rumah Alika.
Menurut keterangan Rosdewi, ia mengutamakan pesanan Alika karena merupakan pemesan pertama dari dua pesanan yang ia terima sore itu.
"Saya bawa dua pesanan makanan, waktu itu, saya dahulukan pesanan dia ini (Alika) karena dia yang pesan duluan," kata Rosdewi saat dihubungi Kamis (24/7/2025).
Baca Juga:
Aturan Baru Driver Ojol dari Menteri UMKM, Bakal Ada Insentifnya
Setelah makanan diserahkan, Rosdewi meminta pembayaran melalui kode QR. Namun, setelah menunggu cukup lama, tidak ada notifikasi pembayaran yang masuk.
"Saya bilang belum masuk, saya lihat dia memang lagi ngetik-ngetik di HP. Biasalah kan, saya pikir jaringan," ujarnya.
Merasa khawatir akan dikomplain sistem, Rosdewi meminta agar pembayaran dilakukan secara tunai.
Namun, Alika mengeklaim bahwa pesanannya telah dibayar oleh orang lain dan menunjukkan tangkapan layar barcode sebagai bukti.
Rosdewi lalu pergi ke sepeda motornya untuk mengecek kembali status pembayaran, tapi tetap tidak ada dana yang masuk.
Ia sempat meminta makanan tersebut dikembalikan, kemudian mengantar pesanan lain, dan kembali lagi ke rumah Alika untuk menyelesaikan pembayaran.
Namun, Alika tidak juga keluar rumah. “Saya bilang, saya ini cuman cari makan, bayar tunai saja emangnya kenapa?” ucap Rosdewi.
Situasi kemudian memanas. Rosdewi mengaku masuk ke dalam rumah karena merasa diabaikan dan ingin mencari kepastian.
Ia menyatakan bahwa di dalam kamar, Alika justru menyerangnya terlebih dahulu.
“Saya cuman bela diri, karena pas saya masuk ke kamarnya, dia langsung menyerang saya, dan saya lihat ada sapu, saya ambil sapu,” ungkap Rosdewi.
Ia juga mengaku mengalami luka akibat dipukul oleh Alika.
“Saya juga kan dipukul,” tambahnya.
Ketegangan akhirnya mereda setelah nenek Alika membayar uang sebesar Rp30 ribu untuk makanan yang dipesan.
Meski begitu, konflik ini sudah berujung ke ranah hukum.
Pihak keluarga Alika menolak memberikan keterangan lebih lanjut. Saat hendak dikonfirmasi, seorang anggota keluarga hanya menyampaikan, “Maaf, Bang, dia gak mau diwawancarai. Katanya diserahkan ke Polres semua.”
Rosdewi kini tengah mencari pendampingan hukum dari berbagai pihak untuk menangani proses selanjutnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]