WAHANANEWS.CO, Makassar - Polisi menangkap tiga pelaku pelemparan bom molotov di pos lantas yang berada di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
"Ketiga pelaku kami tangkap dua hari lalu. Mereka ini ada yang masih pelajar, driver ojol dan pedagang," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana saat memberikan keterangan resminya, Minggu (30/3).
Baca Juga:
Prajurit Terlibat Bentrok dengan Polisi di NTT, Mabes TNI Bakal Proses Hukum
Para pelaku sebelum melancarkan aksi tengah berdiskusi terkait peristiwa bentrokan pada saat unjuk rasa mahasiswa yang menolak UU Nomor 34 tahun 2024 tentang TNI di beberapa daerah di Indonesia. Sebab, di Makassar aksi penolakan UU TNI tersebut berjalan kondusif dan damai.
"Jadi pelaku ini memang berniat ingin membuat kerusuhan di Makassar. Salah satu pelaku berpikiran di kota lain sudah rusuh dengan adanya isu-isu nasional. Mereka berdiskusi sambil minum-minuman keras dan mereka pun berpikiran untuk melakukan pelemparan bom molotov," kata Arya.
Pos Lantas Satlantas Polrestabes Makassar dilempari bom molotov, pada Sabtu (22/3) sekitar pukul 02.00 WITA. Namun, akibat kejadian itu tidak terlalu parah dan tidak ada korban jiwa.
Baca Juga:
Imbas Bentrok dengan TNI di NTT Empat Personel Polri Terluka
"Para pelaku semuanya dewasa. Aksi pelaku ini merupakan inisiatif mereka sendiri. Hal yang kita khawatirkan kalau satu kota itu aman, mereka tidak suka justru mereka membuat penghasutan. Orang-orang yang melakukan penghasutan sampai kota benar-benar rusuh, itu hukumnya sangat berat," jelasnya.
Ketiga pelaku dihadirkan tanpa mengenakan penutup wajah atau masker agar kata Arya masyarakat tahu ada sekelompok orang yang tidak senang Kota Makassar aman.
"Mereka bertiga ini hanya sekelompok kecil yang berupaya ingin Kota Makassar menjadi rusuh. Jika terjadi sesuatu mereka ini akan tertawa dan kita akan sengsara," katanya.