WahanaNews.co, Tapteng - Sejumlah orangtua siswa menggeruduk salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara, Kamis (26/10/2023).
Orangtua siswa menyampaikan keberatan atas ulah guru bidang studi PJOK berinsial LH, yang diduga melakukan tindakan asusila terhadap puluhan siswi.
Orangtua yang geram meminta LH diberhentikan ataupun dikeluarkan dari sekolah.
Baca Juga:
Warga Boikot MTI Canduang Agam Terkait Kasus Asusila Santri
Salah satu orangtua siswa yang ikut menggeruduk sekolah tersebut mengatakan, kedatangan mereka adalah untuk menuntut keadilan, atas dugaan perbuatan asusila yang dilakukan oknum guru berinsial LH, saat proses belajar mengajar.
"Laporan dari putri saya, LH sering melakukan tindakan tidak wajar terhadapnya," ujar ibu berkaos merah itu.
Disebut-sebut, dugaan perbuatan asusila yang dilakukan
LH sudah berlangsung kurun 2 tahun belakangan. Aksi tidak terpuji LH membuat pelajar trauma dan takut datang ke sekolah.
Baca Juga:
Hasim Dipecat Tapi KPU Enggan Minta Maaf ke Publik
Salah satu pelajar yang berhasil diwawancarai mengungkapkan jika LH sering memegang leher dan bahu, bahkan mengelus pahanya saat proses belajar berlangsung. LH berdalih aksi yang dilakukannya sebagai contoh materi pembelajaran yang diberikan.
"Setelah dipegang-pegangnya, pergi lagi bapak itu ke teman yang lain," ungkapnya.
Satu siswi lainnya mengaku pernah mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari LH. Kalung yang dipakai siswa ini menjadi modus LH untuk memuluskan aksinya. Kalung yang dalam posisi terjuntai diluar baju seragam, dimasukkan LH ke dalam baju sambil mengelus dada siswa tersebut.
Menurutnya, perilaku tidak terpuji dari oknum guru tersebut juga dilakukan kepada beberapa orang temannya, dengan sikap atau cara yang berbeda.
Kepala SMP Negeri 1 Pinangsori, Dosmar Pasaribu, yang ditemui di sekolah yang dipimpinnya, belum memberikan keterangan resmi. Bahkan Dosmar menyuruh awak media untuk keluar dari lingkungan sekolah, dengan alasan akan melakukan pertemuan dengan orang tua siswa.
"Keluar dulu ya," kata Dosmar sembari mengawal awak media keluar dari pintu gerbang sekolah.
Kadis Pendidikan Kabupaten Tapanuli Tengah, Boy Rahman Hasibuan, yang di konfirmasi melalui aplikasi WhatsApp belum memberikan tanggapan. Sementara Pj Bupati Tapteng, Elfin Elyas Nainggolan, mengaku telah mendapat informasi tersebut.
"Tadi malam Kadis Pendidikan sudah melaporkan pada saya. Saya sudah meminta Inspektorat dan Dinas Pendidikan untuk turun langsung mengkonfirmasi dugaan tersebut," jawab Elyas melalui pesan singkat, Jumat (27/10/2033).
[Redaktur : Alpredo Gultom]