WahanaNews.co, Jakarta - Siswa SD bernama Nabil di Kota Ternate, Maluku Utara, meninggal dunia usai diduga menjadi korban perundungan atau bullying dari teman sekelasnya. Polisi tengah melakukan penyelidikan meski keluarga korban tidak melaporkan kejadian tersebut.
"Benar, ada seorang siswa SD Negeri 4 Mononutu Ternate yang kabarnya menjadi korban perundungan oleh teman sekelasnya. Tapi kami belum bisa menjelaskan secara detail, karena masih lidik," ujar Kasat Reskrim Polres Kota Ternate, Iptu Bondan Manikotomo mengutip detikcom, Senin (16/9).
Baca Juga:
Politikus Partai Nasdem Temui Ivan Sugianto Pelaku Pengintimidasi Anak Sekolah
Bonda belum merinci kronologi perundungan terhadap siswa SD tersebut. Kasus ini terungkap ketika korban mengalami demam disertai muntah dan sakit kepala di bagian belakang pada Rabu (10/9) sekitar pukul 04.00 WIT.
"Kemudian sekitar pukul 09.00 WIT, nenek korban membawa korban ke Puskesmas Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan, untuk berobat. Selanjutnya diberikan obat," tuturnya.
Saat itu, korban tak kunjung sembuh sehingga dibawa oleh neneknya ke seorang mantri. Namun, kondisi korban tidak kunjung membaik hingga kembali dilarikan ke rumah sakit (RS).
Baca Juga:
Polisi Ungkap Motif Ivan Sugianto Paksa Siswa SMA Sujud-Menggongong
"Kondisi korban masih demam disertai muntah dan berbicara di luar kendali. Kemudian pada hari Jumat tanggal 14 September sekitar pukul 01.00 WIT, nenek korban membawa korban di Rumah Sakit Tentara," kata Bondan.
Bondan melanjutkan korban kemudian dirujuk di RS Chasan Boesoirie Ternate karena korban mulai tidak sadarkan diri pada pukul 17.00 WIT. Namun setelah menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Chasan Boesoirie, korban meninggal dunia sekitar pukul 18.00 WIT.
Bondan mengaku keluarga korban menolak autopsi terhadap jenazah siswa SD itu. Meski begitu, pihaknya akan tetap menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Tapi kami akan tetap menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan melihat seperti apa bukti-bukti, fakta, maupun keterangan di lapangan. Kita akan minta keterangan ke pihak keluarga siswa ini dan pihak sekolah, apakah ada kejadian yang dimaksud," imbuh Bondan.
[Redaktur: Alpredo Gultom]