WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hasil rekonstruksi yang digelar Sabtu (11/1/2025) dini hari mengungkap fakta penting: tidak ada bukti yang mendukung dugaan pengeroyokan terhadap anggota TNI Angkatan Laut (AL).
Menanggapi hal ini, Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, menjelaskan bahwa laporan awal mengenai pengeroyokan berasal dari informasi dan rekaman video yang diterimanya sebelum rincian peristiwa penembakan terungkap.
Baca Juga:
Babak Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, 3 Prajurit TNI Mengaku Dikeroyok
"Informasi tentang pengeroyokan yang saya sampaikan berasal dari laporan awal dan rekaman video yang saya terima," ujar Denih, dikutip Minggu (12/1/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa laporan tersebut memerlukan pembuktian lebih lanjut melalui proses penyelidikan yang dilakukan oleh Puspomal bersama Polda Banten.
"Semua laporan harus dibuktikan melalui proses penyelidikan mendalam yang dilakukan oleh Puspomal bekerja sama dengan Polda Banten," tambahnya.
Baca Juga:
Kisah Haru Babinsa Simalungun, Ayah Tangguh yang Selalu Gendong 'Anak Surganya'
Denih juga memastikan bahwa kasus ini akan terus diusut hingga proses pengadilan militer.
"Alhamdulillah, rekonstruksi telah selesai dilakukan, dan kita semua sudah mengetahui hasilnya," kata Denih.
Ia menegaskan komitmen TNI AL untuk menindak tegas prajurit yang terbukti melanggar hukum.
"Kami akan menindak tegas siapa pun anggota kami yang terbukti melanggar hukum, sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan TNI," tegasnya.
Sebelumnya, TNI AL mengklaim adanya pengeroyokan sebelum peristiwa penembakan di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Namun, klaim ini terbukti tidak benar berdasarkan hasil rekonstruksi yang dilakukan.
Rekonstruksi kasus penembakan terhadap Ilyas Abdurahman, seorang pengusaha rental mobil, digelar oleh Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal).
Rekonstruksi tersebut menghadirkan tiga tersangka, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala (KLK) BA, yang memperagakan 36 adegan, mulai dari pertemuan di Saketi, Pandeglang, hingga penembakan di rest area yang menewaskan Ilyas dan melukai rekannya, Ramli.
Rizki Syahputra, anak korban, yang turut menyaksikan rekonstruksi, menyatakan bahwa tidak ada adegan pengeroyokan dalam rekonstruksi tersebut.
"Saya bisa menyimpulkan bahwa adegan-adegan yang diperagakan sudah sesuai dengan kejadian di lapangan, dan memang tidak ada pengeroyokan," ujar Rizki.
Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun masih trauma, ia tetap hadir untuk menyaksikan langsung rekonstruksi ini.
"Malam ini kami hadir meski masih trauma dengan peristiwa yang menimpa ayah saya, apalagi melihat kembali lokasi kejadian," tambahnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]