WahanaNews.co | Lulut Kusmiyanto (39), pelatih klub bola voli di Demak, Jawa Tengah, tega memperkosa 13 anak didiknya yang masih di bawah umur.
Bahkan, satu anak didiknya yang masih berusia 15 tahun hamil 8 bulan. Akibat perbuatan bejatnya, Lulut ditangkap Resmob Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Demak atas laporan yang dibuat oleh salah satu orang tua korban.
Baca Juga:
Perkosa Seorang Wanita, 3 Pemuda di Lae Parira Diringkus Satreskrim Polres Dairi
Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono belum menjelaskan detail nama klub bola voli yang diasuh oleh Lulut. Termasuk, ada berapa saja anak didik di klub bola voli itu, berapa saja usianya dan di mana tempat latihan rutinnya.
Budi baru menjelaskan kasusnya. Itu juga belum terlalu detail terkait pemerkosaan yang dilakukan oleh Lulut. Yang pasti, kasus ini terungkap saat orang tua korbannya yang masih berusia 15 tahun merasa ada yang janggal karena postur tubuh anaknya.
"Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa korban sedang hamil 8 bulan," ujar Budi, di kantornya, Senin (18/10).
Baca Juga:
Pengakuan Mengerikan Tersangka IS: Nodai dan Habisi Gadis Penjual Gorengan
Awalnya, korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu, tidak mau mengaku diperkosa oleh Lulut hingga hamil. Alasannya adalah merasa diancam. Budi tak menjelaskan bagaimana bentuk ancamannya.
Setelah didesak, korban akhirnya mengakui bahwa pelatih volinya itu merupakan ayah dari anak yang di kandungnya itu.
"Atas tindak pencabulan yang dilakukan pelaku, kemudian orang tua korban melapor ke Polres Demak," kata Budi.
Aksi bejat yang dilakukan Lulut diduga terjadi sejak Januari 2021 hingga April 2021. Awalnya, Lulut mengajak korban berkunjung ke rumahnya. Namun, Lulut justru memaksa korban untuk melakukan hubungan badan.
"Dengan iming-iming diberikan sejumlah uang dan perlengkapan voli, korban diminta untuk membuka seluruh pakaian dan kemudian pelaku mencabuli korban," ungkap Budi.
Yang lebih parah, Lulut bahkan sempat berupaya menggugurkan kandungan korbannya itu. Berbagai cara digunakan, mulai obat-obatan hingga ke dukun.
"Namun janin yang ada dalam kandungan korban masih sehat sampai sekarang," ujar Budi. [qnt]