WahanaNews.co, Jakarta - Jenazah pria dalam toren bernama Devi Kurniawan alias DK (27) ternyata adalah seorang bandar narkoba.
Hasil autopsi mengungkapkan bahwa Devi Kurniawan masih hidup saat masuk ke dalam toren, dan dia bersembunyi di sana karena sedang diburu polisi.
Baca Juga:
Kejari Tangerang Selatan Telusuri Tersangka Baru Kasus Korupsi Penyaluran KUR Rp1,2 Miliar
Ditemukan bahwa Devi Kurniawan yang mayatnya berada di toren air milik tetangganya adalah bandar narkoba yang bersembunyi dari kejaran polisi.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, menyatakan bahwa Devi Kurniawan alias DK (27) yang ditemukan tewas di dalam toren air di Pondok Aren, Tangerang Selatan, adalah seorang bandar narkoba.
Diduga, DK bersembunyi di dalam toren untuk menghindari kejaran polisi setelah mengetahui rekannya, yakni kurir narkoba bernama Abdul Aziz alias AA, ditangkap polisi.
Baca Juga:
Relawan Pasukan Andra-Dimyati Sosialisasikan Calon Gubernur Banten di 190 Titik Tangsel
Penangkapan AA terjadi di Jalan Puskesmas Pondok Aren, RT 02/RW 11, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Sabtu (27/5/2024).
"Setelah kami menginterogasi AA, pelaku menyampaikan bahwa ia mengambil barang lalu menyerahkannya di rumah Dwi alias D (DPO)," ujar Bambang di Polsek Pondok Aren, melansir Tribunnews, Kamis (30/5/2024).
Menurut Bambang, AA ditugaskan untuk mengambil 50 gram sabu di Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (26/5/2024).
AA mengambil sabu dari seseorang yang tidak dikenal atas perintah Perong alias P (DPO).
“Saat itu juga, tim opsnal mengarah ke rumah kosong itu, yang awalnya diakui oleh si AA adalah rumahnya D. Saat itu juga (Sabtu malam), kami ke sana pukul 23.00 WIB,” kata Bambang.
Ternyata, rumah kosong itu sempat dijadikan lokasi pesta narkoba oleh AA, Dwi, Perong, dan Devi.
Bukan hanya itu, rumah kosong tersebut sempat mereka jadikan sebagai tempat untuk membagi sabu 50 gram yang AA ambil dari Cengkareng.
“Mengingat di rumah D kosong, langsung kita balik kanan, rumah itu dalam keadaan sepi kosong. D, DK, dan P langsung kita jadikan DPO,” ujar Bambang.
Mengetahui rumah kosong itu didatangi polisi, Devi diduga melarikan diri hingga akhirnya bersembunyi di dalam toren milik salah satu rumah warga.
“Kemungkinan seperti itu (menghindari penangkapan), mengingat saat AA menunjukkan rumah kosongnya di mana dan posisinya, pada saat mau ke rumah kosong itu, kami melewati rumahnya DK,” kata Bambang.
“Kami waktu itu belum tahu rumahnya DK, yang diketahui kami itu rumah kosong. Kemungkinan yang bersangkutan (DK) ini masih ada reaksi sabu, halu atau ketakutan,” ucap Bambang.
Hingga akhirnya, Devi alias DK ini ditemukan tewas pada Senin (27/5/2024) di salah satu rumah warga yang lokasinya hanya berjarak 100 meter dari kediaman Devi.
Bambang juga menyampaikan, DK adalah bandar yang mengendalikan jaringan narkoba dari salah satu lapas yang dia tidak sebutkan namanya.
“Iya, dari salah satu lapas. Alan kami kembangkan lagi. Ada, lapas. Nanti kalau disebutkan… Janganlah,” ujar Bambang.
“Ya termasuk pengendali dong. Kan dia (DK) mengatur juga,” lanjutnya.
Penemuan mayat ini bermula saat warga bernama Sutrisno bersama mertuanya, Abu Suud (60), mengecek toren di belakang rumah pada Senin (27/5/2024).
Pengecekan ini mereka lakukan setelah air di kamar mandi Sutrisno mengeluarkan aroma tidak sedap, keruh, licin, dan sedikit berbusa.
Mengingat Abu sudah berusia senja, Sutrisno pun memanjat penopang toren berbahan besi. Saat itu, dia memastikan, kondisi toren masih tertutup rapat.
“(Posisi toren) terkunci pada umumnya, tertutup. Saya buka penutup torennya itu dua sampai tiga kali putaran,” ungkap Sutrisno.
Saat pertama kali membuka penutupnya, aroma tak sedap menyeruak. Sekilas, Sutrisno melihat ke dalam toren ada sebuah benda seperti bantal.
Sutrisno pun turun dan digantikan oleh Abu. Tanpa ragu, Abu membuka penutup toren lebar-lebar dan ternyata di dalam terdapat pria yang sudah tidak bernyawa.
Kini, Devi telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Jaya, Selasa (28/5/2024).
Diberitakan sebelumnya, hasil autopsi mayat Devi Karmawan (27) yang ditemukan tewas membusuk dalam toren air milik tetangganya.
Adapun hasil autopsi mayat Devi Karmawan akhirnya mengungkap petunjuk baru.
Ternyata saat masuk atau dimasukkan ke dalam toren air, Devi Karmawan masih dalam keadaan hidup.
Hal itu disampaikan Kepala RS Polri Brigjen Hariyanto.
“Saat terendam atau tenggelam di air, kondisi masih hidup,” ungkapnya, melansir Tribun Medan, Kamis (30/5/2024).
Selain itu, tidak ditemukan luka pada tubuh mayat.
Jasad Devi disebut mengalami pembusukan lanjut.
“Tidak ada luka di tubuh. Baik karena luka benda tumpul maupun benda tajam,” kata Hariyanto.
Sementara itu Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, mengatakan, dugaan sementara Devi kehabisan napas di dalam toren.
"Dugaan kami sementara yang bersangkutan kehabisan nafas di dalam toren," ucapnya, Selasa (28/5/2024) malam, dikutip dari Tribun Jakarta.
Bambang menjelaskan kondisi mayat mulai membengkak karena diduga cukup lama terendam di dalam toren air.
"Mengingat mayat tersebut mungkin ada di toren dalam waktu cukup lama, jadi jenazah itu kondisinya agak membengkak, " kata Bambang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]