WahanaNews.co, Tarakan - Seorang pria yang berprofesi sebagai nelayan berinisial AM (46) di Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), nekat merayu dan merudapaksa menantunya yang masih berusia 14 tahun, baru dinikahi anaknya pada Agustus 2023 lalu.
Aksi yang dilakukan AM itu terjadi saat suami korban sedang pergi melaut.
Baca Juga:
Dua Remaja Perkosa Anak di Bawah Umur Hingga Hamil, Pelaku 6 Kali Setubuhi Korban Lagi Untuk Lemahkan Kandungan
Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona menjelaskan, korban merupakan ibu muda yang masih berusia 14 tahun.
Sang menantu, pertama kali dirudapaksa (diperkosa) pada Oktober 2023 yang mana saat itu kondisi rumah sedang sepi.
"Pelaku diketahui merupakan mertua korban. Ia (pelaku) mengaku telah memperkosa korban sebanyak 1 kali," kata AKBP Ronaldo dalam keterangannya dikutip Rabu (13/12/2023).
Baca Juga:
Anak Bos Prodia Arif Nugroho Dilimpahkan ke Kejari, Segera Disidang
Dalam kejadian pertama, korban tidak berani buka suara terkait pemerkosaan itu.
Namun, sang mertua kembali melakukan aksinya pada 9 Desember 2023 dan korban akhirnya buka suara.
Sang mertua pun dilaporkan ke Polres Tarakan.
Pengakuan pelaku
Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randya Shaktika Putra, mengungkapkan, AM melakukan pemerkosaan dengan alasan tidak pernah mendapat jatah biologis dari istrinya.
"Pemerkosaan dilakukan pelaku pada 9 Desember 2023. Alasannya karena tidak mendapat jatah biologis dari istrinya," ujar Randhya, Rabu (13/12/2023).
Aksi asusila yang dilakukan AM, terbongkar setelah korban yang masih berusia 14 tahun itu berani menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada keluarganya.
Tak terima dengan perbuatan besannya, keluarga korban membawa kasusnya ke polisi.
Saat diamankan, AM mengakui perbuatannya, dan ia melakukan aksinya ketika suami korban yang merupakan anak kandung pelaku sedang pergi melaut.
"Jadi pemerkosaan tersebut, dilakukan saat korban sendirian di rumah, karena ditinggal suami melaut," kata Randhya.
Dari pengakuan yang diperoleh petugas, pelaku juga sebelumnya pernah melakukan pelecehan, dengan meremas payudara menantunya.
Tak cukup sampai di sana, di Hp pelaku, ditemukan sejumlah chat tak pantas, berisi rayuan dan ajakan untuk melakukan persetubuhan.
Bahkan, kata Randhya, pelaku AM juga mengiming-imingi uang Rp 3 juta kepada korban.
Lanjut Randhya, korban mengadu kepada kakak kandungnya. (Sementara) suami korban masih melaut.
Korban dan kakaknya selanjutnya mengadukan pelaku ke Polsek Tarakan Timur.
Polisi yang menerima laporan itu lantas meringkus pelaku di kediamannya, Tarakan Timur, Jumat (9/12/2023) dini hari.
"Kita jerat pelaku dengan pasal 81 ayat (2) Jo Pasal 76D Subs pasal 82 ayat (1) Jo Pasal 76E Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara," kata Randhya.
Bagaimana Perkembangan Anak di Usia 14 Tahun?
Walaupun setiap anak mempunyai tahapan perkembangannya masing-masing, ada beberapa perubahan yang bisa terjadi di usia 14 tahun. Hal ini bisa terjadi karena pada masa remaja, ada pula fase growth spurt atau percepatan pertumbuhan. Apa saja yang perlu orangtua ketahui di perkembangan anak usia 14 tahun?
Berbagai aspek perkembangan anak usia 14 tahun
Setelah melewati perkembangan anak di usia 12 serta 13 tahun, pada fase ini anak mulai memilih akan seperti apa jati dirinya nanti. Pilihan itu mencakup apakah akan menjalani proses perkembangan remaja yang bertanggung jawab atau mencoba keluar dari batas.
Dikutip dari Healthy Children, di usia 14 tahun ini, otak anak mengalami perubahan dan sudah cukup matang. Namun, masih ada perbedaan apabila dibandingkan dengan orang dewasa.
Perubahan juga berkaitan dengan growth spurt, yaitu percepatan pertumbuhan yang berkaitan dengan fisik. Salah satu hal yang menjadi contoh, adanya peningkatan yang cukup terlihat pada tinggi serta berat badan.
Berikut beberapa perkembangan yang terjadi pada anak usia 14 tahun. Di usia ini anak sudah memasuki masa puber.
Pada perkembangan anak usia 14 tahun, laki-laki maupun perempuan kemungkinan berada di fase akhir pubertas. Berikut beberapa perkembangan fisik yang biasanya terjadi:
- Payudara membesar bagi perempuan dan penis memanjang pada laki-laki.
- Tinggi badan bertambah begitu pula dengan berat badan.
- Perubahan pada suara. Suara remaja laki-laki berubah menjadi lebih berat. Di usia ini, laki-laki maupun perempuan masih mengalami pertumbuhan tinggi badan serta kenaikan berat badan karena faktor growth spurt. Namun, hal ini bergantung pada faktor genetik yang dialami masing-masing anak. Perubahan ini sebaiknya disikapi dengan baik oleh orangtua karena ada kemungkinan anak merasa tidak percaya diri.
Bagi remaja perempuan, ia tidak hanya akan mengalami pertumbuhan payudara saja. Namun, perubahan fisik lainnya adalah ukuran pinggul serta paha yang membesar, juga timbulnya jerawat di wajah. Sementara untuk remaja laki-laki, selain tinggi dan berat badan, perubahan suara yang semakin rendah merupakan ciri khas.
Apabila perempuan mengalami menstruasi, di usia ini pun remaja laki-laki juga bisa mengalami mimpi basah pertama kalinya. Tidak hanya itu saja, keduanya juga masih mengalami perubahan fisik seperti produksi keringat berlebih serta tumbuhnya rambut atau bulu halus di area tertentu.
Perkembangan kognitif
Semakin bertambahnya usia, perkembangan otak anak juga meningkat yang tentu saja akan memengaruhi cara berpikir atau perkembangan kognitifnya.
Di usia ini, orangtua juga perlu memahami apabila masih terdapat perbedaan cara berpikir antara remaja dengan orang dewasa. Hal ini karena peran lobus frontal yang masih belum berkembang secara maksimal. Area tersebut merupakan tempat pengambilan keputusan, mengontrol sifat impulsif, serta mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada.
Berikut beberapa perkembangan kognitif anak di usia 14 tahun:
- Mengembangkan kemampuan berpikir.
- Mempertanyakan aturan disekitarnya.
- Mulai berpikir tujuan jangka panjang.
- Mencoba belajar menyelesaikan masalah.
- Dapat memilih apa yang disukai dan tidak disukai.
- Terkadang mulai memicu perdebatan.
Bisa dikatakan bahwa pemikiran remaja secara umum masih tergolong abstrak. Hal ini dikarenakan di usia ini ia mengalami perubahan mood cukup sering. Maka dari itu, ada kemungkinan anak mulai mempertanyakan hal-hal yang sudah menjadi aturan di keluarga atau kehidupan sosial pada umumnya.
Perkembangan psikologis di usia 14 tahun
Pada perkembangan psikologi remaja, Anda perlu mengetahui bagaimana sisi emosional juga sosial anak di usia 14 tahun. Anda tidak perlu heran atau khawatir ketika ia memperlihatkan sikap seperti mengetahui apapun di dunia ini.
Berikut beberapa perubahan serta perkembangan psikologis pada anak usia 14 tahun yang mungkin bisa terjadi.
- Perubahan suasana hati yang tidak menentu.
- Seringkali keluar dari batasan dan ingin memperlihatkan kemandirian.
- Memilih untuk tidak mempunyai pemikiran yang sama dengan orangtua.
- Menyediakan banyak waktu dengan teman sebaya.
Perkembangan emosional
Hal yang cukup terlihat dari anak usia 14 tahun yaitu memiliki perubahan suasana hati yang tidak menentu. Apalagi jika melihat sikapnya dengan orang dewasa seperti guru atau orangtua. Ada kemungkinan ia memilih untuk adu pendapat karena merasa paling benar.
Juga perlunya mengetahui apabila kebanyakan remaja merasa dirinya lebih baik dibandingkan siapapun. Namun, dengan perlahan pula anak akan menyadari sikapnya tersebut pantas atau tidak untuk dilakukan. Hal lain yang sebaiknya sudah dipersiapkan orangtua adalah ketika anak sudah memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Berikan edukasi seks yang tepat sehingga anak tahu batasan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Perkembangan sosial
Walaupun di masa perkembangan usia 14 tahun ini remaja akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman, ia cenderung menyaring pertemanannya. Sebagian anak akan berusaha keras untuk menentukan teman dengan kepribadian seperti apa yang akan cocok dengannya.
Biasanya ia akan berteman dengan orang yang dianggap cocok dalam hal obrolan, fashion, atau bahkan idola. Di fase ini, anak juga cenderung sudah sangat mengikuti perkembangan yang terjadi di media sosial. Biasanya anak mulai tertarik membuat akun di beberapa media sosial dan akan sibuk dengan ponsel pintarnya.
Di tahap ini, Anda tetap perlu memberikan pemahaman bahwa asyik di media sosial boleh saja asal tahu waktu, alias kapan harus tidur, belajar, makan, dan lainnya.
Perkembangan bahasa
Di usia 14 tahun, perkembangan bahasa anak cenderung sudah lengkap dan fasih. Biasanya, di usia ini daftar kosakata yang diketahui seputar buku yang ia baca, program acara yang ditonton, dan bahasa pergaulan sehari-hari. Jadi, semakin banyak dan beragam buku yang ia baca, semakin bertambah pula kosakata yang mungkin tak pernah didengar sebelumnya.
Membantu perkembangan anak 14 tahun
Walaupun sikap anak di usia ini seperti acuh tak acuh, ia masih sangat memerlukan peran orangtua di dalam hidupnya. Pasalnya, anak tetap membutuhkan sudut pandang lain saat ia memutuskan sesuatu atau dalam bersikap dan tentu saja butuh bimbingan dalam hal lainnya.
[Redaktur: Andri Frestana]