WahanaNews.co | Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua diminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar menyerahkan pilot pesawat Susi Air Philip Mark Mehrtens dan berjanji tidak akan melakukan penyerangan apabila hal itu dipenuhi.
"Kalau mereka menyerahkan pilotnya, kita tidak akan menyerang, sudah selesai," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (21/4) mengutip CNNIndonesia.
Baca Juga:
Brigjen Pol Faizal Ramadhani: Pembebasan Pilot Susi Air dengan Kesabaran dan Pendekatan Damai sebagai Kunci Utama
TNI saat ini tengah memberlakukan status siaga tempur usai prajurit tewas akibat serangan dan tembakan KKB dalam misi penyelamatan Kapten Philip beberapa waktu lalu. Siaga tempur diklaim akan diberlakukan di pusat operasi KKB saja.
"Tidak usah khawatir dengan istilah siaga tempur karena itu memang sudah terplot, tidak ngawur, tidak melebar ke mana-mana, ya di situ. Ketahuan posisi mereka," terang Julius.
Julius menambahkan selama ini TNI sudah mencoba melakukan negosiasi dengan KKB. Negosiasi tersebut melibatkan pihak perantara seperti pemuka adat hingga kepala daerah setempat.
Baca Juga:
Pembebasan Pilot Susi Air, Tokoh Adat Port Numbay Apresiasi Peran TNI-Polri dan Para Tokoh
Menurut dia, KKB saat ini tengah dalam posisi terjepit.
"Mereka terjepit, melakukan segala cara sehingga mengharapkan antara lain menarik mundur pasukan, kan gitu. Meminta pak Yudo untuk turun dari Panglima. Karena baru kali ini operasi seperti ini, fokus," tutur Julius.
"Fokus tegas. Kita tidak mau korban di pihak prajurit, rakyat lagi. Kalau mau silakan balik serahkan pilotnya sesuai rencana awal, letakkan senjata, bergabung bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Membangun Papua lebih humanis dan pasti lebih bermartabat," sambungnya.