WahanaNews.co | Polisi ungkap motif Wowon Erawan alias Aki membunuh istri keenam, Ai Maemunah melalui tangan rekannya, Solihin alias Duloh, karena sakit hati.
"Pengakuannya, dia sakit hati karena tidak dirawat oleh korban Ai Maemunah selama Wowon dirawat di rumah sakit. Tetapi ini sifatnya pengakuannya saja. Kami akan mendalaminya kembali secara crime scientific investigation," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dilansir dari CNN, Minggu (22/1).
Baca Juga:
Pembunuh Berantai Wowon Cs Didakwa Pembunuhan Berencana
Maemunah tewas akibat diracun oleh tersangka Duloh. Ada dua anak Maemunah sekaligus anak tiri Wowon yang turut menjadi korban tewas.
Wowon dan Duloh yang merupakan partner in crime ini mulai merencanakan untuk menghabisi nyawa Maemunah pada Desember 2022.
Rencana keji itu muncul setelah Wowon curhat kepada Duloh bahwa dirinya merasa sakit hati dengan Maemunah yang merupakan istri keenamnya.
Baca Juga:
Sebelum Jadi Penipu dan Pembunuh Berantai Ternyata Ini Profesi Wowon
Kendati demikian, kata Trunoyudo, pihaknya masih mendalami pengakuan Wowon tersebut. Termasuk, mencari bukti untuk menguatkan keterangan Wowon itu.
"Kami kolaborasi interprofesi dengan ahli forensik, digital forensic, Labfor, Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik), serta tim ahli lain sesuai keilmuan yang dibutuhkan baik internal Polri maupun menggandeng pihak universitas/kampus untuk mengungkap fakta apa sebenarnya motifnya, apakah ada korban lain, apakah ada tersangka lain, itu semua kami dalami dengan tim ahli," tuturnya.
Sebelumnya, polisi membongkar kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, serta Dede Solehudin.
Serial killer ini terungkap setelah kasus kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi.
Awalnya, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan. Namun, ketiganya ternyata dibunuh dengan cara diracun hingga dicekik.
Berdasarkan keterangan tersangka, mereka mengakui telah melakukan aksi pembunuhan lain. Total, ada empat kerangka manusia ditemukan di Cianjur, satu kerangka di Garut, dan satu orang masih dalam pencarian.
Dari sembilan orang itu, tujuh di antaranya merupakan kerabat tersangka. Sedangkan dua korban lainnya yakni Siti dan Farida adalah TKW yang menjadi korban penipuan dan pembunuhan. [rgo]