"Itu bukan kami, karena kami hanya melakukan klarifikasi lalu mendalami kasus yang melibatkan adanya perselingkuhan ini," ungkapnya.
Prianto menyebut bahwa proses pemeriksaan ketiganya masih terus berjalan. Karena sampai saat ini pihak Propam masih mendalami isu perselingkuhan tersebut.
Baca Juga:
Polisi Biadab di Makassar, Dipergoki Selingkuh Lalu Seret Istri di Jalanan Pakai Mobil
"Jadi penonaktifan ini dilakukan sebagai upaya untuk mempermudah pemeriksan selanjutnya. Untuk memudahkan proses klarifikasi itu, memang harus dinonaktifkan dulu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) melakukan pencopotan terhadap Kapolres Baubau, AKBP Erwin Pratomo, sang istri Tari Erwin hingga Kasatlantas Iptu Jajat Sudrajat.
Pencopotan itu merupakan buntut dari kasus istri AKBP Erwin Pratomo yakni Tari Erwin yang diduga berselingkuh dengan Kasatlantas Polres Baubau Iptu Jajat Sudrajat. Pencopotan pertama dilakukan terhadap Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Baubau, Iptu Jajat Sudrajat awalnya dicopot berdasarkan Surat Perintah Kapolda Sultra Irjen Pol Teguh Pristiwanto.
Baca Juga:
Dugaan Penistaan Agama, Polda Metro Jaya Panggil Istri Pejabat Kemenhub
Dari pencopotan itu, IPTU Jajat digantikan seorang Plh yang ditunjuk Kapolda Sultra yakni Kasi Humas Polres Baubau, IPTU Abdul Rahmad. Kemudian disusul, istri AKBP Erwin yakni Tari Erwin Pratomo dicopot dari jabatan Ketua Bhayangkari dan Ketua Pengurus Yayasan Kemala Bahari (YKB) Cabang Baubau.
Tari Erwin digantikan istri Wakapolres Baubau, Kompol Bahtiar, bernama Ny Mirna Bahtiar sebagai Penjabat (Pj) dua jabatan tersebut. Empat hari berikutnya, giliran kursi Kapolres Baubau yang diduduki sang suami AKBP Erwin Pratomo juga dicopot.
AKBP Erwin Pratomo dimutasi dari jabatan Kapolres Baubau setelah Kapolda Sultra, Irjen Pol Teguh Pristiwanto mengeluarkan surat perintah khusus. Surat Perintah (Sprin) Kapolda Sultra, Irjen Pol Teguh Pristiwanto tertuang dalam surat nomor: Sprin/1406/X/KEP.2/2022 tertanggal 31 Oktober 2022.