WahanaNews.co | Polisi meringkus tiga orang dari enam pelaku penipuan dengan modus pembaharuan tarif transfer bank.
Setelah 2 bulan beraksi, kawanan ini mampu menilap setengah miliar rupiah dari rekening para korban.
Baca Juga:
Realisasi Penyaluran KUR Sultra Capai Rp3,27 Triliun per Oktober 2024
Para pelaku adalah DW (21), RP (29) dan AL (23). DW mengaku komplotannya sengaja menggunakan logo BRI di nomor WhatsApp dengan maksud agar korban percaya. Mereka berpura-pura sebagai pegawai bank negara itu untuk meyakinkan korban.
"Kami telepon secara acak. Ada-ada saja yang langsung percaya begitu mendengar penjelasan soal tarif transfer," ungkap DW di Mapolda Sumsel, Jumat (12/8).
Dikatakan, korban yang terkena penipuan mayoritas yang jarang transaksi ke bank lain. Mereka menyebut ada perubahan tarif transfer dari Rp 6.500 per transaksi menjadi Rp150 ribu.
Baca Juga:
Jejak Sejarah: 10 Perusahaan Tertua di Indonesia yang Lahir Sebelum Kemerdekaan
"Saya belajar berbicara seperti operator beneran biar orang percaya saya memang pegawai bank," kata pria lulusan SMA ini.
Para tersangka mengirim link tertentu dan korban harus diisi dengan lengkap tentang data pribadi perbankan. Jika korban menolak, tersangka meyakinkan hal itu adalah prosedur yang harus dilakukan demi kemudahan menikmati layanan BRI.
"Saya pernah beraksi sendirian, waktu itu dapat Rp 200 juta. Saya bagi-bagi saja sama teman-teman," kata dia.
Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan, komplotan ini berbeda dengan pelaku penipuan dengan modus serupa. Dari penyelidikan, masih ada sejumlah komplotan lain yang juga berasal dari kawasan Tulung Selapan
"Ini kelompoknya berbeda-beda, masih ada komplotan-komplotan lain, ini terus kami kembangkan," ujarnya.
Selain perbankan, komplotan yang ditangkap juga sering mengatasnamakan operator sejumlah aplikasi transaksi, seperti OVO Point dan lainnya. Karena itu, masyarakat diimbau waspada terhadap aksi penipuan dengan beragam modus.
"Jangan ngeklik yang kita tidak tahu, coba cek nomor yang masuk itu melalui aplikasi Getcontact. Biasanya akan ada saja muncul nama dari korban yang sudah pernah ditipu pakai nomor itu misalnya penipu bank atau lain-lain, bisa diblokir juga, dan tentunya lapor polisi," terangnya.
Diketahui, tiga warga Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, ditangkap polisi karena melakukan aksi penipuan perbankan dengan modus pembaharuan transfer. Uang ratusan juta rupiah berhasil mereka tilap.
Para pelaku adalah DW (21), RP (29), dan AL (23). Perbuatan mereka terungkap dari laporan salah seorang korbannya asal Jawa Barat yang mengalami kerugian Rp250 juta.
Kasus ini bermula setelah korban mendapat pesan singkat berisi informasi pembaharuan tarif transaksi aplikasi BRI Mobile pada 6 Juli 2022. Korban keberatan dengan penawaran tersebut sehingga tersangka mengarahkan korban mengisi link yang dikirimkan via pesan.
Di dalam link itu telah tersedia kolom yang ditujukan agar korban menuliskan password, nomor rekening, dan kode OTP. Data itu lalu disadap dan kemudian digunakan tersangka menguras isi rekening korban secara bertahap.
Jika korban ragu, salah satu tersangka menghubungi dengan mengaku karyawan BRI. Selama dua bulan beraksi, mereka memilih korban secara acak dan dilanjutkan pendekatan jika korban jarang bertransaksi dengan bank lain.
Dalam menjalankan aksinya, para tersangka membagi tugas dalam menjalankan aksinya. DW berperan sebagai operator, RP bertugas menyediakan rekening yang bakal menampung isi rekening korban, dan AL mengirim pesan singkat kepada korban. [rin]