WahanaNews.co | PT PLN (Persero) telah merampungkan 27 proyek Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) di Sulawesi dengan nilai keseluruhan Rp 3,3 triliun sepanjang 2021.
"PLN terus berkomitmen dalam menyelesaikan PIK yang juga masuk sebagai Proyek Strategis Nasional meskipun sejumlah PIK sempat diterpa berbagai kendala," ujar Direktur Mega Project dan Energi Baru Terbarukan PLNWiluyo Kusdwiharto dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Sabtu (1/1).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Wiluyo menambahkan PIK menjadi modal utama dalam pemulihan ekonomi nasional, mengingat sampai saat ini Indonesia masih berada di tengah pandemi. Pembangunan proyek ini juga merupakan komitmen perseroan dalam menyediakan pasokan listrik yang andal di Sulawesi.
Jika dirinci, proyek yang juga masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini terdiri dari 11 Gardu Induk (GI) dengan total kapasitas 700 MVA, 12 Jaringan Transmisi sepanjang 819,47 kms, dan 4 Pembangkit berkapasitas 590 MW.
Adapun persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari seluruh proyek yang terselesaikan mencapai 75,03 persen atau setara dengan Rp2,5 triliun.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sementara itu, General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis menjelaskan PIK ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik bagi pelanggan, meningkatkan bauran energi terbarukan dan mendukung program pemerintah guna mencapai Net Zero Emission pada 2060.
Tercatat, dari 590 MW proyek pembangkit yang berhasil rampung pada tahun ini 350 MW di antaranya merupakan Energi Baru Terbarukan (EBT), serta mendorong investasi dengan mempersiapkan pasokan listrik bagi pelanggan smelter di Sulawesi.
"Tujuan tersebut tentunya sejalan dengan program transformasi PLN salah satunya pilar Green, di mana PLN sedang berupaya untuk melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan transisi energi," kata Anis.
Terlebih, pengoperasian PSN ini sangat berdampak bagi perekonomian di Sulawesi, seperti pembangunan SKTT 150kV Kima-Daya Baru yang difungsikan sebagai backup pasokan daya ke Sultan Hasanuddin Internasional Airport (SHIA), Kawasan Industri Makassar, dan membantu pengembangan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Mamminasata.
Lebih lanjut, Defiar mengungkapkan pembangunan proyek juga menghadapi sejumlah tantangan selama pandemi. Tantangan tersebut di antaranya material tidak tiba tepat waktu, keterbatasan mobilitas para pekerja, dan sejumlah pabrikan menghentikan produksinya sementara.
Selain itu, ada juga tantangan terkait masalah sosial yang memerlukan perhatian dan koordinasi dengan aparat penegak hukum dan pemerintah setempat untuk mempercepat proses penyelesaian. [qnt]