"Sekitar pukul 12.00 WIB, pelaku datang dengan membawa perlengkapan ritual untuk dua kegiatan tersebut," lanjut Twedi.
Saat kejadian, Eka sedang bersiap di kamar mandi dengan mengenakan sarung, sedangkan Enci bersiap di ruangan lain untuk ritual penggandaan uang.
Baca Juga:
Jejak Pembunuhan Ibu-Anak di Tambora: Polisi Temukan Tali, Celana Berlumur Darah, dan Senjata
Namun, karena proses penggandaan uang berjalan terlalu lama dan tidak membuahkan hasil, Enci mulai marah serta mencaci maki Jamet.
"Pelaku merasa tersinggung dan emosi, sehingga akhirnya melakukan pembunuhan terhadap korban," ungkap Twedi.
Pembunuhan dan Upaya Pengelabuan
Baca Juga:
Oknum Polisi Polda Jateng Diduga Habisi Bayinya Sendiri, Kini Diperiksa Propam
Setelah membunuh Enci dan Eka, Jamet menyembunyikan jasad keduanya di dalam penampungan air. Ia kemudian membersihkan bercak darah di lantai dan mematikan sebagian lampu rumah untuk memberi kesan bahwa terjadi gangguan listrik.
"Pelaku mematikan sebagian lampu rumah supaya terlihat seperti ada masalah kelistrikan," jelas Twedi.
Jamet juga mencoba mengelabui Ronny dengan menggunakan ponsel Enci untuk mengirim pesan WhatsApp. Dalam pesan itu, ia berpura-pura menjadi Enci dan memberi tahu Ronny bahwa sedang ada tukang listrik di rumah karena mengalami gangguan listrik.