WahanaNews.co, Banjar - Kombes Pol Surawan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, menyatakan bahwa motif yang diduga mendasari pembunuhan berencana dalam kasus penemuan mayat seorang perempuan yang dibungkus selimut di belakang tugu patung gajah Dusun Cilengkong, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat, melibatkan tiga pelaku dengan inisial DT, RZ, dan DV, dan disebabkan oleh adanya hubungan cinta segitiga.
Surawan menjelaskan bahwa Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar telah mengadakan penyelidikan terkait penemuan mayat perempuan tersebut, yang terjadi pada Minggu (25/2/2024) di Kota Banjar.
Baca Juga:
Sadis! Suami Kubur Istri Hidup-hidup dalam Drum Semen di Kebun Kopi
Mayat tersebut dikenali sebagai Indriana, yang berasal dari Jakarta Timur. Ketika pertama kali ditemukan oleh warga, kedua tangan korban terikat dan kondisi mayat sudah dalam keadaan membusuk.
Menurut Surawan, dugaan kematian korban sudah lebih dari tiga hari. Pada saat penemuan, korban mengenakan baju tank top dan celana panjang putih.
Surawan menyatakan bahwa penyidik telah memeriksa orang tua korban dan menemukan fakta bahwa korban memiliki pacar bernama DT. Sebagai tindak lanjut, penangkapan terhadap DT dilakukan secara cepat.
Baca Juga:
Anggota TNI AD Bunuh Kekasih di Pondok Aren, Terungkap saat Diperiksa karena Disersi
"Setelah ditangkap, diketahui pembunuhan dilakukan oleh DT, RZ dan DV diawali dengan perencanaan sejak tanggal 15 Februari 2024," kata Kombes Pol Surawan, dikutip Minggu (3/3/2024).
Surawan menyampaikan bahwa pembunuhan berencana terhadap Indriana terjadi pada tanggal 20 Februari sekitar pukul 18.30 WIB di Jalan Bukit Pelangi Sentul Bogor.
Surawan mengatakan, pembunuhan dilatarbelakangi cinta segitiga antara DA, DP, dan Indriana.
Diketahui bahwa DA, DP, MR, dan Indriana merupakan teman.
"Ya, kira-kira seperti itu (cinta segitiga). Jadi karena cemburu pelaku melakukan ini (pembunuhan)," ujarnya.
Surawan menjelaskan, DA dan DP merupakan sepasang kekasih. Namun, di saat bersamaan, ternyata DA juga tengah menjalin hubungan dengan Indriana.
Hubungan yang sudah berlangsung selama tujuh bulan itu rupanya diketahui oleh DP.
DP kesal dan berencana menghabisi Indriana pada pertengahan Februari 2024.
DP kemudian meminta DA untuk menghabisi Indriana. DA mau dan meminta MR membantunya.
"Perempuan (DP) ini lah yang meminta pelaku (MR) untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ujarnya.
Dalam melancarkan aksinya, DA dan MR pura-pura mengajak korban pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza yang disewa, Selasa (20/2/2024).
"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ungkapnya.
Setelah melakukan aksi keji itu, DP dan MR berangkat ke Jakarta menjemput pelaku DP sambil membawa jasad korban.
Keesokannya atau pada Rabu (21/2/2024) sekitar jam 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Sesampainya di Kuningan, mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur.
"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur. Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkapnya.
Jasad korban berada di dalam mobil selama empat hari.
Pada Jumat (23/2/2024) sekitar jam 02.00 WIB, DA dan DP mengeluarkan jasad korban dari mobil dan membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar. Jasad korban ditutup dengan selimut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]