WahanaNews.co | Pelaku pembunuhan mahasiswa Universitas Surabaya AN (21), yakni Rochmad Bagus Apriyatna alias RBA (41), yang ditemukan di dalam koper di jurang kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, mengaku sakit hati dengan perkataan korban.
"Ada kata-kata yang kurang berkenan di hati saya, itu memicu saya untuk punya pikiran khilaf," kata RBA, di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (9/6/2023) melansir CNNIndonesia.
Baca Juga:
Seorang Adik Tega Habisi nyawa Abang Kandungnya di Batu Bara
Selain itu, RBA juga mengaku ingin mengusai barang berharga atau harta milik AN, yakni mobil Mitsubishi Xpander dan ponsel. Ia menyebut ingin memakai uang tersebut untuk modal dan operasional usaha.
"Uang untuk operasional," ujarnya.
RBA sendiri merupakan mantan guru musik AN. Mereka berdua saling mengenal sejak korban masih SMA pada 2017.
Baca Juga:
Cinta Segitiga dan Desakan Nikah Jadi Motif Prajurit Bunuh Jurnalis Banjarbaru
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce juga menyebut motif pembunuhan itu, karena pelaku sakit hati dan ingin menguasai barang berharga korban.
"Motif dari kejadian ini adalah karena adanya sakit hati, sekaligus pelaku ingin menguasai barang berharga korban baik itu mobil dan handphone. Notabenenya sudah dipindah tangan terhadap seseorang dan handphone sudah dijual," ujarnya.
Pembunuhan ini sendiri bermula saat AN pergi dari rumahnya pada 3 Mei 2023. Dua hari setelahnya, 5 Mei 2023 dia dikabarkan hilang dan tak bisa dihubungi.