WahanaNews.co, Bogor - Polresta Bogor Kota mengadakan konferensi pers terkait kematian Fitria Wulandari, yang diduga merupakan korban kekerasan dari pacarnya, Rahmat Agil Septiansyah alias Alung (20).
Peristiwa pembunuhan pacar di Bogor tersebut menjadi fokus dalam konferensi pers yang diadakan di Mapolresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, pada Selasa (5/12/2023) siang.
Baca Juga:
Ibu di Deli Serdang Ditetapkan Tersangka Setelah Dua Kali Membunuh Anak Kandungnya
Acara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Bogor Kota, Kombes Bismo Teguh Prakoso.
Alung, yang merupakan tersangka dalam kasus tersebut, dihadirkan di depan awak media dengan mengenakan seragam tahanan dan memiliki tangan yang terborgol.
Selama konferensi pers, Alung terlihat hanya menundukkan kepala dengan penuh kelesuan.
Baca Juga:
Tragis! Suami di Serdang Bedagai Tikam Istri Saat Live Karaoke di Facebook hingga Tewas
Bismo mengatakan Alung membunuh Wulan dengan cara membekap mulut dan hidungnya. Wulan dieksekusi di kamar hotel pada Jumat (1/12/2023) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Usai menghabisi Wulan, Alung sempat tidur dulu selama 3 jam di samping jasad kekasihnya itu.
"Kemudian tersangka tidur di samping dari korban. Mulai jam 1 dini hari Jumat sampai jam 4 dini hari," terang Bismo
Sebelumnya, Wulan ditemukan tewas dalam sebuah ruko di Jalan Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor, pada Sabtu (2/12/2023) malam. Wulan ditemukan setelah 'menghilang' sejak Kamis (30/11/2023).
Kematian Wulan itu terungkap setelah ayahnya, Iwan Irawan (43), mendapati jasad putrinya di dalam ruko. Iwan mendapati jasad putrinya dalam keadaan membiru dan wajahnya babak belur.
"Saya lihat astagfirullah, ya Allah, kata saya, ini sudah hancur, rusak (menunjuk bagian hidung). Mukanya udah membiru, saya pegang tangannya, kata saya ini mah anak saya sudah meninggal," kata Iwan.
Polresta Bogor Kota merilis kasus Alung tersangka pembunuhan Wulan di Bogor. Tersangka Alung dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (5/12/2023).
Alung awalnya mencoba menyembunyikan fakta kematian Fitria Wulandari.
Ketika berbicara dengan Iwan, Alung mengklaim bahwa korban meninggal karena melompat dari sepeda motor, sementara sebenarnya Fitria tewas akibat kekerasan yang dilakukan oleh Alung.
Alung ditangkap oleh polisi pada malam itu juga dan kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Informasi awal dari pihak kepolisian mengindikasikan bahwa pasangan tersebut terlibat dalam pertengkaran setelah Alung mengajukan permintaan untuk mengakhiri hubungan, namun Fitria menolak.
"Motifnya adalah cekcok yang terjadi setelah pelaku meminta untuk mengakhiri hubungan tetapi korban menolak. Rencananya, pelaku ingin mengakhiri hubungan dengan korban, tetapi korban tidak setuju, sehingga terjadi cekcok, pertengkaran lisan, dan akhirnya terjadi penganiayaan," kata Kompol Rizka Fadhila, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota pada Senin (4/12/2023).
Jenazah Fitria pertama kali ditemukan tanpa tanda kehidupan pada Sabtu malam, 2 Desember 2023, di sebuah kompleks pertokoan di Bogor. Fitria tampak memiliki sejumlah luka memar di hidung dan pipinya.
Tak lama kemudian, polisi bergerak dan menangkap Alung. Polisi masih menggali lebih jauh terkait latar belakang peristiwa ini.
"Belum, kita belum mengidentifikasi ke sana (menolak putus karena hamil). Kita masih dalami ya," kata Rizka.
Rahmat Agil Septiansyah alias Alung (20) resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan kekasihnya, Fitria Wulandari alias Wulan (21), di Bogor Barat, Kota Bogor. Alung mengaku menyesal dan tidak berniat membunuh Wulan.
"Menyesal telah melakukan ini," kata Alung saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Selasa (5/12/2023).
Saat ditanya alasannya membunuh Wulan, Alung berkilah. Alung mengklaim tidak berniat membunuh kekasihnya itu.
"Nggak ada niat untuk membunuh," kata Alung sambil tertunduk.
Motif Pembunuhan
Alung ditangkap setelah membunuh Wulan dan menyembunyikan jasadnya di ruko di Jalan Semeru, Kota Bogor, pada Sabtu (2/12/203).
Informasi awal yang didapat pihak kepolisian menyebutkan sejoli itu terlibat cekcok usai Alung meminta memutuskan hubungan tetapi Fitria enggan.
Rahmat Agil Septiansyah alias Alung (20) sempat menutupi kebohongan dengan kebohongan soal kematian pacarnya, Fitria Wulandari alias Wulan (21).
Alung bahkan mengelabui ayah Wulan, Iwan Irawan (43), seolah-olah Wulan jatuh dari motor.
Hal itu disampaikan oleh Alung sebelum akhirnya ia menunjukkan jasad Wulan kepada Iwan di ruko di Jalan Semeru, Kota Bogor, pada Sabtu (2/12/2023) malam. Semula, Iwan percaya saja pada ucapan Alung.
"Di situ si Alung bilang, pokoknya sambil nangis, ciumin tangan saya, 'maafin Alung, Yah, si kakak (wulan) lompat dari motor', jadi ngomongnya lompat dari motor," kata Iwan ditemui di rumahnya di Bogor, Senin (4/12/2023).
Sebelumnya, Sabtu, 2 Desember siang, Iwan memang sempat menggantikan Alung menjaga parkiran depan ruko tempat jasad Wulan ditemukan.
Saat itu Iwan tidak menaruh kecurigaan.
Malam hari setelah menjaga ruko, Iwan kembali ke rumahnya. Tapi, setiba Iwan di rumah, Alung menghubunginya kembali dan memintanya kembali ke ruko.
"Saya pulang, nggak lama pulang saya ditelepon lagi sama Alung.
'Yah, ke sini, ada yang ketinggalan'. Saya balik lagi ke sana (parkiran ruko), saya tanya ada apa? Saya ditarik ke dalam pos sama kakaknya si Alung. Di dalam pos ada si Alung sama bapaknya sama kakaknya," katanya.
Saat itulah Alung kemudian menceritakan soal Wulan yang diakuinya melompat dari motor. Mendengar hal itu, Iwan lantas menanyakan di mana Wulan berada.
"Saya tanya si kakak (Wulan) di mana, dia bilang mukanya luka lecet. Saya bilang di mana si kakak, dia bilang di dalam ruko. Saya bilang ya udah hayu kita bawa ke rumah sakit. Hayu di mana si kakak," katanya.
Iwan tidak pernah membayangkan bahwa Wulan telah meninggal ketika Alung berniat menunjukkan keberadaan putrinya.
Iwan, bersama ayah dan kakak Alung, kemudian memasuki ruko yang gelap dan sepi.
"Kan saya nggak ada pikiran kalau dia sudah meninggal ya di situ. Saya, bapaknya, kakaknya, sama si tersangka ke ruko itu kan. Ruko dibuka sama Alung sama kakaknya keadaan dalam ruko gelap," tuturnya.
Alung lantas mengatakan Wulan ada di atas meja. Iwan lalu menyalakan lampu kamera untuk mencari Wulan.
"Saya tanya mana si kakak, dia bilang itu di sana di atas meja. Disenter sama saya pakai lampu HP," katanya.
Betapa kagetnya Iwan saat mendapati Wulan sudah terbujur kaku.
"Saya lihat astagfirullah, ya Allah, kata saya, ini sudah hancur, rusak (menunjuk bagian hidung). Mukanya sudah membiru, saya pegang tangannya, kata saya ini mah anak saya sudah meninggal," katanya.
Seketika itu, ayah Alung menangis sambil bersujud. Iwan tak melihat jelas bagaimana reaksi Alung sekeluarga karena kondisi di dalam ruko gelap.
"Di situ juga bapaknya nangis, pada sujud atau apa kan gelap ya," katanya.
Iwan sungguh geram. Ia kemudian beranjak keluar dari ruko, namun sempat ditahan oleh kakak Alung.
"Saya keluar, sempet ditahan 'jangan, Pak, jangan diributin (diramein)'. Si Alung juga ngomong pokoknya saya siap pasang badan, mau digimanain sama ayah juga siaplah, emang saya yang salah, gitu katanya," tuturnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]