WahanaNews.co | Terkuak sudah identitas pemilik mobil yang tercantum di STNK dan BPKB Jeep Rubicon yang dipakai anak pejabat pajak Rafael Alun Trisamabodo, Mario Dandy Satriyo. Ia adalah seorang office boy bernama Ahmad Saefudin.
Saefudin sempat bertempat tinggal di Gang Jati RT 1 RW 1 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Lokasi tersebut hanya cukup dilalui dua buah sepeda motor dengan cara berbagi ruang agar tak bersinggungan dari arah berlawanan.
Baca Juga:
Hingga Akhir Batas Waktu, Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang
Hal tersebut diungkap mantan tetangga Saefudin bernama Ani. Menurutnya, Saefudin hanya memiliki 1 unit sepeda motor yang dikredit dari keponakannya.
"Dulu dia pakainya motor jelek. Nah, ponakan dapet motor akhirnya dikredit sama dia," kata Ani saat berbincang dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (2/3) malam.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Ani mengatakan Saefudin menjadi seorang office boy dan berjualan mi instan di tempat kerjanya.
Baca Juga:
Usai Dianiaya Mario, Dokter Temukan Infeksi Bakteri pada Darah David
"Kalau di tempat kerja saya jual Indomie. Saya kerja mah enggak cukup gajinya kecil," kata Ani menirukan suara Saefudin.
Ani lantas tak percaya mantan tetangganya itu memiliki Rubicon dengan nilai miliaran rupiah. Sebab, kondisi sosial ekonomi Saefudin terbilang rendah.
"Enggak percaya saya, apalagi mobil itu miliaran, dia orang susah. Enggak mungkin dengan kondisi dia begitu," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua RT 1 RW 1 Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin mengonfirmasi Ahmad Saefudin merupakan mantan warganya. Ia mengaku sempat disambangi Kementerian Keuangan yang hendak mencocokan data Saefudin.
"Betul klop dengan data yang saya pegang. Ahmad Saefudin warga Mampang Prapatan Gang Jati RT 1 RW 1. Klop dengan apa yang diserahkan dengan pihak Kemenkeu," kata Kamso kepada CNNIndonesia.com.
Kamso mengatakan Saefudin telah berpindah ke daerah Cipinang, Jakarta Timur sejak 2016 lalu. Menurutnya, Saefudin hanya mengontrak di Gang Jati seorang diri.
Ia mengatakan keluarga Saefudin berada di kampung. Untuk menghidupi diri, Kamso mengatakan pria kelahiran 1985 bekerja sebagai office boy sambil berdagang kopi.
"Dia pekerjaannya hanya pedagang kopi dan office boy. Orangnya sederhana sekali. Itulah kenapa keluarganya ditaruh di kampung karena secara ekonomi dia belum mapan. Dia ngontrak aja sepetak. Dia berjuang sendiri di Jakarta ini," ujar Kamso.
Untuk menunjang aktivitas sehari-hari, Kamso mengatakan Saefudin menggunakan motor keluaran lama. Oleh sebab itu, ia tak percaya Saefusin memiliki Rubicon dengan nilai miliaran rupiah.
"Kontrakannya di belakang rumah saya, memang gangnya sangat sempit sekali makanya non-sense sekali untuk memiliki satu unit Rubicon yang harganya miliaran, sedangkan dia sendiri hanya punya sepeda motor, itu aja sepeda motor yang lama bukan yang baru," ucap Kamto.
Kamso curiga nama Saefudin sengaja dicatut dalam kepemilikan mobil mewah itu. Ia sempat menghubungi Saefudin namun usaha tersebut berakhir nihil karena Saefudin mengganti nomor teleponnya.
"Makanya kok ada yang menyatakan warga saya itu memiliki satu unit Rubicon yang harganya miliaran. Waduh ini jangan-jangan nama tersebut dan alamat tersebut disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, yang saya khawatirkan seperti itu," katanya.
Kamso juga mengatakan Saefudin mengaku bekerja di Inafis (Automatic Finger Print Identification System) sebagai tenaga bantuan.
"Terakhir ke sini komunikasi dengan saya tahun 2022 menerima bantuan terakhir itu. Sempet komunikasi dengan saya juga. 'Saya masih kerja Pak RT, kerja di Inafis'. Dia kayaknya sebagai pembantunya," ujar Kamso. [tum/cnn Indonesia]