Berdasarkan keterangan kepolisian, Popo nekat menampilkan masturbasi dengan manekin agar mendapatkan jumlah viewers yang besar dan meraih keuntungan. Bagi Dini, faktor ekonomi itu bisa saja benar. Namun, tindakan itu tidak akan terwujud tanpa dorongan lain seperti penyimpangan.
"Jadi apakah soal ekonomi saja? Yang pasti tidak hanya satu berbagai faktor seperti yang saya jelaskan tadi," ujarnya.
Baca Juga:
Waspadai Orang Manipulatif, Kenali Tanda dan Trik Manipulator di Sekitar Kita
Namun, Popo mengalami gender disforia gender dan eksibisionisme masih sebatas dugaan sementara. Sejauh ini Popo belum menjalani tes kejiwaan.
Jika dugaan itu benar, Popo harus diberikan asesmen pendampingan psikologis untuk sembuh dari perilaku itu.
"Juga dukungan keluarga sebagai support system. Dia juga butuh rehabilitasi," ujarnya.
Baca Juga:
Psikolog Sebut Hukuman Fisik Bukan Cara Tepat Perbaiki Perilaku Anak
Sementara itu, kepolisian masih memeriksa Popo secara intensif. Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Edi Mardi menyampaikan kemungkinan pria pengangguran itu akan menjalankan tes kejiwaan.
"Kami masih melakukan pemeriksaan intensif. Jika diperlukan, kami akan berkoordinasi dengan pimpinan untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan," ujarnya.
Sebelumnya Popo yang merupakan warga Air Hangat, Kabupaten Kerinci, Jambi, nekat membuat hingga menyebarkan video masturbasi bersama manekin di media sosial.