Ia mengetahui dari Kepala Desa Slorok bahwa jasad yang ditemukan di Ngawi adalah anaknya.
"Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya," ujarnya.
Baca Juga:
Air Mata Tak Berhenti Mengalir, Tersangka Mutilasi di Ngawi Luluh Saat Ditanya Soal Ini
Meskipun jarang bertemu, Nur Khalim mengungkapkan bahwa ia dan Uswatun masih sering berkomunikasi.
"Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya," ujarnya.
Kerabat korban, Ana Yuliani (29), yang datang bersama Hendi Suprapto (42), ayah tiri korban, untuk memastikan identitas mayat, mengaku syok dan sedih atas peristiwa ini.
Baca Juga:
Pelaku Mutilasi di Ngawi Ternyata Aktivis Sosial dan Ketua Perguruan Silat
"Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya 90 persen cocok," kata Hendi.
Mereka mengungkapkan bahwa Uswatun bekerja di Tulungagung dan terakhir kali bertemu pada Jumat (17/1/2025), sebelum hilang kontak pada Senin berikutnya.
Hendi menambahkan bahwa Uswatun meninggalkan rumah pada Jumat, tanpa menyebutkan tujuannya.