WahanaNews.co |
Sebanyak 9 tahanan Polres Merauke pura-pura minta air panas dengan cara
berteriak ke petugas jaga.
Setelah diberikan, bukannya
berterima kasih, malah menganiaya petugas itu dan kabur.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Peristiwa kaburnya tahanan
dari sel itu terjadi pada Senin (28/6/2021).
Mereka kabur dengan
memanfaatkan kelengahan petugas jaga saat mengantar air panas kepada para tahanan
tersebut.
Wakapolres Merauke, Kompol
Leonardo Yoga, saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan kabar tersebut.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Tiga dari 9 tahanan itu berhasil
ditangkap kembali.
"Dari 9 tahanan yang kabur, 3
orang tahanan lainnya berhasil ditangkap," kata Yoga, Senin (28/6/2021).
Kaburnya 9 tahanan itu berawal
dari teriakan tahanan yang meminta air panas kepada petugas jaga.
Tak lama kemudian, petugas
jaga pun mengantar air panas kepada tahanan.
Tiba-tiba, sambung Yoga,
tahanan itu malah menganiaya petugas pengantar air panas, dan kemudian kabur.
Bripka Apri, sang petugas
jaga itu, mengalami luka-luka akibat kekerasan oleh para tahanan, namun sudah
membaik.
"Awalnya dari permintaan air
panas, dan atas dasar kemanusiaan, anggota jaga memberikan pelayanan. Saat
petugas masuk ke dalam sel, mereka langsung mendobrak pintu sel, menganiaya
petugas, lalu melarikan diri," beber mantan Kabag Ops Polresta Jayapura Kota
ini.
Berdasarkan data Polres
Merauke, 7 tahanan yang kabur merupakan pelaku tindak kriminal penganiayaan,
narkoba, dan perkosaan.
Saat ini, Tim Opsnal dan Tim
Rajawali telah dikerahkan untuk mengejar 6 tahanan yang masih kabur.
"Kami masih buru, pencarian
dilakukan di pintu-pintu keluar. Kami mengingatkan bagi tahanan yang lari untuk
sesegera mungkin menyerahkan diri, jangan salahkan kami jika ada tindakan tegas
dari petugas," pesan Yoga. [dhn]