WahanaNews.co | Firdaus P. Pangaribuan (45) tewas dikeroyok oleh sejumlah orang tidak dikenal (OTK) di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Polisi menyebut Firdaus berprofesi sebagai wartawan.
"Wartawan Papua Pos," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Senin (25/7/2022).
Baca Juga:
Hari Jadi ke-73: Humas Polri Gelar Donor Darah Bareng Wartawan
Korban ditemukan tewas pada Selasa (19/7) sekitar pukul 05.00 WIB. Zulpan menyebut ada tiga pelaku yang diduga terlibat dalam mengeroyok korban hingga tewas.
"Diduga pelaku ada tiga orang tidak dikenal. Masih dalam lidik (penyelidikan)," jelas Zulpan.
Zulpan mengatakan awalnya salah seorang saksi melihat Firdaus tengah dipukuli para pelaku di lokasi. Para pelaku yang mencoba melerai pengeroyokan itu justru hampir ikut dikeroyok oleh pelaku.
Baca Juga:
Berhadiah Total Rp480 Juta, Waktu Pendaftaran PLN Journalist Award 2024 Masih Dua Pekan Lagi
"Para pelaku mengira jika saksi hendak membantu korban sehingga saksi dikejar oleh para pelaku dan saksi berhasil menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong," terang Zulpan.
Warga tersebut lalu kembali ke lokasi pengeroyokan. Nahas, korban saat itu ditemukan telah dalam kondisi meninggal dunia.
"Saksi kembali ke TKP dan melihat korban sudah dalam keadaan luka-luka di mukanya dan sedang dibawa ke RS Polri oleh pihak keluarga korban dan dalam perjalanan korban meninggal dunia," ucap Zulpan.
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Pelaku dalam pengejaran pihak kepolisian.
Korban Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
Firdaus Parlindungan Pangaribuan ditemukan tewas bersimbah darah di trotoar Jalan Mayjen Sutoyo, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Selasa (19/7) sekitar pukul 05.00 WIB.
Firdaus ditemukan dengan sejumlah luka di aneka bagian tubuhnya dan diduga hal itu karena dikeroyok.
Adik korban, Dewi Santi Pangaribuan, mengatakan pihak keluarga telah membuat laporan ke Polsek Kramat Jati yang teregistrasi dengan nomor 78/K/VI/2022/Sek.Kr.Jati.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa pelaku pembunuhan terhadap Firdaus berjumlah tiga orang.
Dewi menuturkan pelaku utama dalam kejadian memang berjumlah dua orang, yakni A dan O, yang merupakan ayah dan anak.
"Kemungkinan dia (A) tidak kenal sama abang saya. Karena abang saya kan selama ini tinggal di Papua sama istri dan tiga anaknya. Baru pulang ke Jakarta Januari tahun ini," ujar Dewi.
Dewi mengatakan usai pengeroyokan kedua pelaku tersebut tidak langsung kabur. Namun barulah pada sore harinya kedua pelaku melarikan diri dan hingga kini masih jadi buron. [qnt]