WahanaNews.co | Bila tak ada aral
melintang, peringatan HUT RI ke-76, 17 Agustus 2021 nanti, bakal menjadi
momentum penting terkait warisan besar pemerintahan Presiden Joko Widodo alias
Jokowi bagi Indonesia.
Pada saat itu, Jokowi diagendakan akan melakukan ground-breaking atau peletakan batu pertama pembangunan Ibu Kota
Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim),
sekaligus peresmian Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam).
Baca Juga:
Baru Dibangun, UU IKN Alami Perombakan
Memang, pandemi Covid-19 tak membuat rencana pembangunan Ibu Kota Negara
baru di Kabupaten PPU, Kaltim, terhenti.
Sejumlah persiapan pembangunan
infrastruktur terus dilakukan di wilayah yang akan menjadi titik lokasi IKN.
Presiden Jokowi juga meminta
jajarannya memastikan infrastruktur jalan menuju Ibu Kota Negara.
Baca Juga:
Keren! Jalan Arteri di IKN Bisa Didarati Pesawat
Salah satu di antaranya, yakni
pembangunan jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam.
Jokowi menginginkan jarak tempuh
Balikpapan-PPU, yang semula 1,5 jam atau 90 menit, menjadi hanya 30 menit.
Sejumlah akses publik dan kawasan
hunian juga dirancang dibangun di kawasan IKN.
Rencananya, fasilitas
hunian berupa rumah tapak, rusun, dan apartemen akan dibangun di
kawasan IKN.
Namun,
pemerintah juga sudah memprediksi
berapa populasi di IKN saat mulai berjalan nanti.
Operasionalisasi tahap 1A IKN baru ditargetkan
dapat menampung 38.000 orang pada tahun 2024.
Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat
Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR), Boby Ali Azhari, sempat mengatakan
hal ini dalam sebuah webinar yang digelar pada Kamis (17/6/2021) lalu.
"Kami bersama kelompok kerja
(pokja) terkait masih terus menghitung, berapa kira-kira populasi yang akan
dikejar pada tahun 2024. Ini
(target) masih cukup ofensif, walaupun kami terus menghitung," jelas Boby.
Menurut Boby, perhitungan populasi di
IKN baru ini nantinya akan mempengaruhi berapa jumlah hunian dan fasilitas yang
perlu disiapkan.
Hunian di IKN ini berupa rumah tapak
maupun tower rumah susun (rusun) atau
apartemen.
Bukan hanya itu, biaya juga masih
menjadi catatan Kementerian PUPR dalam pembangunan IKN, sementara Kementerian Keuangan
masih menghitung potensi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) maupun pihak swasta.
Selain itu, sejumlah fasilitas lain juga tengah dipikirkan Kementerian PUPR dalam pembangunan IKN baru, seperti jaringan jalan, tol, kebun raya dan taman riparian,
alun-alun, bukit bendera dan sumbu kebangsaan tahap I.
Untuk jalan tol, contohnya, Presiden
Joko Widodo (Jokowi) meminta koneksi dari Balikpapan hingga lokasi Pemerintahan
bisa ditempuh dalam waktu 30 menit, dari seharusnya 1,5 jam.
"Dan ini, teman-teman Bina Marga
sedang mencari alternatif jalan yang bisa lebih cepat untuk dapat ke area sana.
Ini tantangan kita untuk tahun 2024 dan untuk tahun-tahun
berikutnya lebih bertantangan lagi," tutup Boby.
Adapun Kementerian PUPR menargetkan
dapat menyiapkan 101 hektar lahan perumahan pada tahun 2024.
Tak hanya itu, seluas 8 hektar lahan
perlu disiapkan untuk fasilitas umum dan sosial, 26 hektar untuk alun-alun,
bukit bendera dan sumbu, dan 12.000 hunian.
Selanjutnya, 30 kilometer koneksi ke
Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), 300 hektar kebun raya dan taman riparian, 44
kilometer jaringan jalan ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), serta 10
hektar sumbu tripraja.
Tol Balsam Hampir Rampung
Proyek Jalan Tol Balikpapan-Samarinda
atau Tol Balsam bakal rampung 100 persen pada tahun ini.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai
Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XII
Kalimantan Timur, Junaidi.
Pekerjaan fisik Seksi I di Km 13,
Samboja sepanjang 22,03 Km dan Seksi V Km 13 - Manggar 11,09 Km, mendekati rampung.
Penerbitan sertifikat uji laik fungsi
ditarget keluar sebelum Tol Balsam dioperasikan secara menyeluruh.
Setelah itu, akan kembali dilakukan
uji coba hingga nantinya Tol trans Kalimantan itu diresmikan oleh Presiden Jokowi, yang rencananya diharap bersamaan
dengan ground-breaking IKN di Kabupaten PPU pada 17 Agustus mendatang.
"Jadi ada groundbreaking Ibu Kota Negara, sekaligus peresmian Tol untuk Seksi
I dan V," ujarnya.
Berdasar keterangan yang dihimpun,
ruas jalan pada Seksi V Tol Balsam bahkan telah rampung 100 persen.
Progresnya, saat ini, hanya tinggal merapikan saja.
Beroperasinya seluruh jalur diharapkan
membuat Tol Balsam menjadi ramai kembali, tidak
seperti sebelumnya, yang sepi karena pengendara lebih memilih
lewat jalan nasional Soekarno-Hatta untuk ke Samarinda atau pun sebaliknya.
Pemerintah Pusat pun berencana akan membangun jaringan pipa distribusi air ke Rumah
Jabatan (Rujab) di IKN yang baru di daerah Kabupaten PPU.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Danum Taka, Abdul Rasyid, kepada wartawan di PPU pada
Kamis (1/7/2021) pagi.
Dia menjelaskan,
dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan IKN,
pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp 27 miliar.
Dana tersebut bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dirinya mengatakan, alokasi tersebut
nantinya akan digunakan untuk pembangunan jaringan pipa distribusi ke rumah
jabatan di kawasan IKN.
Kawasan calon IKN itu berlokasi
di dua kecamatan, yakni
sebagian Kecamatan Sepaku, Kabupaten PPU, dan
Kecamatan Samboja di Kabupaten Paser.
Kebetulan, ada
program APBN Nasional, yaitu pembuatan jaringan perpipaan
sepanjang 19 kilometer.
Pembangunan itu diperkirakan menelan
biaya Rp 27 miliar.
"Itu murni biaya dari APBN untuk
mengalirkan air ke rumah jabatan IKN," kata Rasyid. [yhr]