WahanaNews.co | Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan buka
suara soal dugaan bocornya data kependudukan yang ramai dibahas di sosial
media.
Data itu mencakup kartu tanda penduduk
(KTP), nomor telepon, email, nama, hingga alamat.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Gelar Sarasehan Sosialisasi Program JKN Bersama Polri dan Bhayangkari
Data tersebut diklaim diambil dari
situs bpjs-kesehatan.go.id.
Menanggapi hal tersebut, BPJS kesehatan memberikan empat poin penjelasan.
"Sehubungan dengan adanya
informasi mengenai dugaan kebocoran data yang disebut-sebut melibatkan BPJS
Kesehatan, bersama ini kami sampaikan penjelasan sebagai berikut," tulis
pernyataan BPJS Kesehatan, Jumat (21/5/2021).
Baca Juga:
Kasus Kebocoran Data BPJS Kesehatan, Polri Masih Lakukan Kajian
Terdapat empat poin yang diterangkan
dalam holding statement BPJS
Kesehatan.
1. Dalam informasi yang beredar, disebutkan bahwa ada 279 juta
data peserta yang terindikasi bocor. Sementara, sampai dengan Mei 2021, jumlah
peserta BPJS Kesehatan adalah 222,4 juta jiwa;
2. Saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut untuk
memastikan apakah data tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau bukan. Kami
sudah mengerahkan tim khusus untuk sesegera mungkin melacak dan menemukan
sumbernya;
3. Perlu kami tegaskan bahwa BPJS Kesehatan konsisten memastikan
keamanan data peserta BPJS Kesehatan dilindungi sebaik-baiknya. Dengan big data
kompleks yang tersimpan di server kami, kami memiliki sistem pengamanan data
yang ketat dan berlapis sebagai upaya menjamin kerahasiaan data tersebut,
termasuk di dalamnya data peserta JKN-KIS;
4. Di samping itu, secara rutin kami juga melakukan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih
maksimal. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.