WahanaNews.co | Lion Air Group mengumumkan merumahkan ribuan pekerjanya di masa
pandemi.
Total ada 8.050 karyawan yang
dirumahkan atau setara 35 persen dari total karyawan.
Baca Juga:
Lewat Teknologi AI China dan Rusia Mau Kuasai Dunia
Lion Air Group, yang
terdiri dari Lion Air, Batik Air, dan Wings Air,
mempekerjakan sekitar 23.000 karyawan.
Pengumuman itu disampaikan Corporate
Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro.
"Lion Air Group mengumumkan
pengurangan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan (status tidak Pemutusan
Hubungan Kerja/ PHK) menurut beban kerja (load) di unit masing-masing yaitu
kurang lebih persentase 25-35 persen karyawan dari 23.000 karyawan," kata
Danang, dalam keterangannya, Sabtu (31/7/2021).
Baca Juga:
Maskapai Super Air Jet Buka Lowongan
Berdasarkan catatan perusahaan, Lion
Air Group saat ini hanya mengoperasikan 10 persen slot dari total frekuensi
harian.
Pada hari normal, Lion Air Group
melayani hingga 1.400 penerbangan tiap harinya.
Dengan menyusutnya frekuensi
penerbangan, kondisi keuangan perusahaan sangat terpukul.
"Kondisi pendapatan sangat
minimal, masih mempunyai komitmen finansial yang harus dipenuhi, terjadi
pembatasan perjalanan dan pengurangan frekuensi sementara operasional pada
rute-rute penerbangan tertentu serta biaya-biaya harus ditanggung masih cukup
besar," ucap Danang.
Rusdi Kirana Bikin Super Air Jet
Di sisi lain, Rusdi Kirana, sebagai pemilik Lion Air Group, juga mendirikan maskapai baru
bernama Super Air Jet.
Dia dikabarkan menyuntikkan dana segar
USD 67,8 juta atau sekitar Rp 969,5 miliar kepada maskapai baru Super Air Jet dan
Flyindo Aviasi Nusantara (FAN).
Kedua perusahaan maskapai tersebut
masih dimiliki keluarga Kirana.
Dikutip dari Debtwire, transaksi kepada dua maskapai baru tersebut terjadi pada
bulan Februari 2021 ketika Lion Mentari Airline, perusahaan yang mengelola Lion
Air, sedang melakukan restrukturisasi utang.
Super Air Jet pun sudah merilis enam
rute penerbangan domestik yang seluruhnya terkoneksi dengan Jakarta, yaitu Jakarta-Palembang-Jakarta, Jakarta-Kualanamu-Jakarta,
Jakarta-Padang-Jakarta, Jakarta-Pekanbaru-Jakarta, Jakarta-Pontianak-Jakarta,
dan Jakarta-Batam-Jakarta.
Seperti juga Lion Air, Super Air Jet
ini merupakan maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier.
"Fokus utama Super Air Jet
Indonesia adalah menawarkan konsep berbiaya rendah dengan penerbangan langsung
antarkota secara point-to-point di
pasar domestik," demikian dinyatakan di akun tersebut.
Meskipun nantinya maskapai penerbangan
milik Rusdi Kirana ini juga akan merambah ke rute-rute internasional.
Kementerian Perhubungan menyatakan
seluruh persyaratan agar Super Air Jet bisa terbang sudah rampung.
"Sejauh ini sudah (rampung). Iya
(tinggal terbang saja)," kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Novie Riyanto, kepada wartawan, Minggu
(1/8/2021). [dhn]