Prosesi misa sendiri rencananya akan berjalan selama 1,5 jam dengan liturgi yang sudah diatur sedemikian rupa.
"Umat akan berdiri, menyanyikan lagu, dan mengibarkan bendera merah putih gitu ya. Bukan kampanye, tapi sungguh-sungguh menyambut kedatangan Paus sebagai orang Katolik dan orang Indonesia. Lalu merayakan ekaristi di sana," jelas Romo Alun.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
Ia menambahkan, akan ada pembagi komuni untuk perjamuan. Pembagi komuni di Stadion Utama kepada 470 orang, dan di Stadion Madya 232 orang.
"Semua itu harus ditempuh dalam waktu satu setengah jam. Kami mohon doanya semoga semua lancar. Pastinya akan ada keruwetan di sana-sini, belum dengan yang namanya umat yang hadir 86 ribu," tambahnya.
Romo Alun menceritakan, untuk menggelar kunjungan Paus Fransiskus, pihaknya mendapat bantuan besar dari pemerintah dan tokoh agama lain, termasuk pihak Masjid Istiqlal.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
Salah satu agenda kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia adalah mengunjungi Masjid Istiqlal.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan, kedatangan Paus Fransiskus harus digunakan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik, meski merupakan negara dengan Muslim terbanyak di dunia.
“Buktikan kepada dunia bahwa orang Indonesia itu adalah ramah menerima tamu, apalagi tokoh agama. Dan inilah yang kita harapkan,” katanya.