Jurnalis yang Terjun ke Politik Pergerakan
Baca Juga:
Pjs Bupati Fakfak Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-79
Karier jurnalistiknya dimulai sebagai redaksi Bintang Hindia, lalu di beberapa media hingga jadi pemimpin Redaksi Harian Kaoem Moeda.
Ia juga bergabung dengan Serikat Islam yang dimotori oleh H.O.S Cokroaminoto. Organisasi dan partai pergerakan terbesar di zaman sebelum kemerdekaan.
“Dalam Sarekat Islam, Abdoel Moeis memperlihatkan kepintarannya. Otaknya cerdas. Ia sangat pandai berdebat. Namanya jadi masyhur. Ia pandai berpidato, hampir sama dengan Tjokroaminoto. Dalam pidatonya, Moeis menganjurkan agar rakyat berjuang untuk mencapai Indonesia merdeka,” tulis buku biografinya Abdoel Moeis (1980) hal.23
Baca Juga:
42 Ucapan Berkesan dan Penuh Semangat untuk Hari Kebangkitan Nasional 2024
Selain jadi anggota SI, ia juga anggota Indische Partij.
Waktu itu orang diperbolehkan untuk masuk lebih dari satu organisasi atau lebih dari satu partai. Indische Partij sendiri dipimpin Douwes Dekker.
Bersama dengan tokoh lainnya, ia terus berjuang menentang penjajah Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia lewat perundingan politik.