WahanaNews.co | Realisasi penjualan batu bara PT Adaro Energy Tbk untuk kebutuhan dalam negeri atau domestik hingga Oktober tahun lalu mencapai 9,69 juta ton.
Dengan estimasi penambahan sebesar 26 hingga 27 persen dari total produksi hingga Desember 2021, Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira mengklaim perusahaan telah memenuhi kewajiban memasok batu bara dalam negeri.
Baca Juga:
PLN-Ditjen Gatrik Sinergi Kendalikan Perubahan Iklim pada Subsektor Pembangkit Listrik
"(Adaro) mematuhi peraturan ketentuan DMO serta memenuhi kebutuhan dan pasokan batu bara untuk dalam negeri merupakan prioritas Adaro," ujarnya, Jumat (7/1/2022).
PT Adaro Energy Tbk sendiri mengklaim setoran batu bara perusahaan untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) mencapai 11,1 juta metric ton (MT) pada tahun lalu.
Hal ini disampaikan lantaran pemerintah melarang ekspor batu bara karena pasokan batu bara untuk pembangkit listrik dalam negeri seret.
Baca Juga:
Selamat Tinggal Listrik 12 Jam, Kini Seluruh Desa di NTB Punya Listrik PLN 24 Jam
"Untuk tahun 2021 DMO Adaro sekitar 11,1 juta ton," katanya.
Hingga saat ini, perseroan akan menambah jumlah pasokan batu bara hingga 500 ribu ton sebagai bentuk penugasan tambahan. Penugasan ini dinilai telah disepakati dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT PLN (Persero).
Ia berharap peraturan di industri batu bara dapat membuat produsen batu bara nasional mendukung ketahanan energi dalam negeri agar pihaknya dapat terus memberikan kontribusi dalam bentuk royalti, pajak, tenaga kerja, dan sebagainya.