WahanNews.co | Akibat intensitas hujan tinggi, membuat Banjir dan tanah longsor melanda Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Kamis (22/9/2022). Akibatnya, sebanyak 3.702 jiwa (1.213 KK) terdampak.
Peristiwa tersebut terjadi usai hujan deras menerjang lokasi tersebut sehingga menyebabkan debit air Sungai Cipelabuh dan Cikaso meluap. Akibatnya, beberapa tanggul rusak dan banjir melanda permukiman warga.
Baca Juga:
Banjir Kepung Kota Baturaja OKU Akibat Hujan Deras pada 24 Februari 2025
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Minggu (25/2022) pukul 18.20 WIB, terdapat satu warga mengalami luka berat dan masih dirawat di rumah sakit.
"Selain itu berdampak pada kerugian infrastruktur seperti lima rumah rusak berat, 19 rumah rusak sedang, dan 18 rumah rusak ringan. Total 1.156 rumah terdampak dari bencana tersebut," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin (26/9/2022).
Ia melanjutkan, terdapat beberapa fasilitas umum yang juga terdampak, antara lain 20 fasilitas pendidikan, delapan fasilitas ibadah, tiga tanggul penahan tebing, lima jembatan, serta empat titik jalan.
Baca Juga:
Wakil Wali Kota Jambi Soroti Permasalahan Sampah, Minta Penanganan Serius dan Sistematis
Saat kejadian, BPBD Garut bersama tim gabungan langsung menuju lokasi terdampak untuk melakuan evakuasi, penyelamatan korban dan pendataan.
Hingga kini, petugas masih terus melakukan penanganan bencana, pemberian bantuan logistik, dan membersihkan material akibat banjir dan longsor menggunakan alat berat.
"Bupati Garut akan menetapkan status tanggap darurat kejadian banjir dan tanah longsor dan telah mendirikan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana untuk mempermudah dan mempercepat penanganan bencana," ucapnya.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geosfisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi waspada hujan potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada waktu antara siang/sore hingga menjelang malam hari di wilayah Garut dan sSebagian wilayah Jawa Barat pada Selasa (27/9/2022).
Sementara itu merujuk hasil kajian InaRISK BNPB, Garut merupakan wilayah dengan risiko bencana banjir dan longsor pada tingkat sedang hingga tinggi.
Karena itu, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagan, mengingat sebagian wilayah Indonesia akan memasuki musim hujan. Dengan melakukan beberapa langkah yaitu memantau kondisi drainase yang ada pada lereng di sekitar rumah agar tidak tersumbat sehingga menyebabkan tanah longsor, menanam pohon berakar kuat pada lereng untuk menahan tanah dan mendapatkan informasi terkini terkait cuaca dari pihak yang berwenang.
"Selain itu untuk mengantisipasi banjir dapat melakukan hal berikut seperti, memperhatikan tanda-tanda alam seperti memantau debit air sungai. Ketika hujan dengan intensitas tinggi terjadi terus menerus selama satu jam agar melakukan evakuasi mandiri," tutur Abdul. [rsy]