WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai melaksanakan operasi modifikasi cuaca guna mengurangi risiko banjir di wilayah Jabodetabek.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap banjir besar yang melanda kawasan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga:
Warga RW 011 Cengkareng Barat Masih Bertahan di Pengungsian Pasca Banjir
"Kami telah memulai operasi modifikasi cuaca tahap pertama hari ini dan akan berlangsung hingga 8 Maret," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (5/3/2025).
Menurut Abdul, prakiraan cuaca dari BMKG menunjukkan potensi hujan deras kembali terjadi pada 11-20 Maret 2025. Oleh karena itu, BNPB akan kembali menggelar operasi modifikasi cuaca di periode tersebut.
"Langkah ini bertujuan untuk mengurangi curah hujan di hulu agar dapat menekan risiko banjir di kawasan hilir," jelasnya.
Baca Juga:
Tragedi Sukabumi: 10 Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor, 2 Masih Hilang
Sementara itu, Abdul melaporkan bahwa sejak dini hari, sejumlah warga di Kemang, Jatiasih, Bekasi, dan sekitarnya masih terjebak banjir di rumah mereka. Namun, hingga siang ini, sebagian besar sudah berhasil dievakuasi.
"Siang ini, situasi di lokasi terdampak seharusnya sudah lebih terkendali. Kami akan segera merilis pembaruan terkini terkait kondisi di lapangan," kata Abdul.
BNPB juga telah menerima daftar kebutuhan darurat dari BPBD di seluruh wilayah Jabodetabek.