WahanaNews.co | Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan hukum cambuk yang selama ini diterima tenaga kerja Indonesia (TKI) tidak manusiawi.
Anwar mengaku sangat paham atas kemarahan rakyat Indonesia tentang berbagai perlakuan yang diterima TKI di Malaysia.
Baca Juga:
Ada Proyek IKN, Malaysia Siapkan Anggaran Rp 3,5 Triliun untuk Peningkatan Keamanan di Perbatasan
Dia berkata pernah melihat langsung penderitaan TKI yang dihukum cambuk.
"Saya tahu benar karena saya berpengalaman di penjara yang sama, mendengar pada ketika itu kesan cambukan ke atas mereka dan saya tidak pikir ini satu yang manusiawi," kata Anwar dalam jumpa pers bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (9/1).
Anwar bersyukur Pemerintah Malaysia berencana mencabut hukuman cambuk.
Baca Juga:
Terkait Persoalan TKI di Malaysia, Anwar Ibrahim: Beri Waktu 2-3 Bulan Saya Mampu Menyelesaikan
Akan tetapi, ia menyampaikan permasalahan TKI di Malaysia belum sepenuhnya selesai.
Di berkata pemerintah Indonesia dan Malaysia berusaha mewujudkan perlindungan terbaik bagi TKI. Mereka juga akan menekan penyalur TKI agar tak menekan para pekerja migran.
"Penyelesaiannya harus lebih menyeluruh supaya nasib pekerja di peringkat bawahan itu dapat dibela," ujar Anwar.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengapresiasi komitmen Anwar dalam hal perlindungan TKI. Dia berharap kerja sama Indonesia dengan Malaysia dapat memberi perlindungan bagi TKI.
"Saya sangat berharap one channel system untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama," ucap jokowi. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.