WahanaNews.co, Jakarta – Induk Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (Inkop TKBM) Pelabuhan menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2024 di Jakarta, Selasa (24/6/2025). Acara ini dihadiri Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, serta Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer .
Tokoh buruh, Arnod Sihite, Wakil Ketua Umum KSPSI, Pimpinan Yorrys Raweyai sekaligus wakil ketua DPD RI menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan RAT tersebut. Ia berharap koperasi TKBM dapat terus meningkatkan kesejahteraan para anggotanya, terutama dalam hal perlindungan dan pemberdayaan tenaga kerja.
Baca Juga:
Presiden Sebaiknya Instruksikan Menteri Erick Ganti Total Direksi dan Komisaris Pelindo
“RAT ini bukan hanya soal evaluasi, tapi juga kesempatan menyusun masa depan koperasi yang lebih baik. Saya harap koperasi TKBM benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tapi juga jaminan sosial dan perlindungan kerja,” kata Arnod kepada WahanaNews.co, di Jakarta, Rabu (26/6/2025).
Arnod menekankan bahwa koperasi adalah “Soko Guru Ekonomi Rakyat” yang berperan sebagai penopang saat kondisi ekonomi melemah.
Ket foto: RAT Inkop TKBM Tahun Buku 2024 di Jakarta, Selasa (24/6/2025). [WahanaNews.co/KSPSI]
Baca Juga:
Macet Parah, Tukang Ojek di Tanjung Priok Raup Untung
RAT tahun ini menyoroti sejumlah isu strategis, termasuk upaya mempertahankan eksistensi koperasi TKBM dalam pengelolaan tenaga kerja bongkar muat, serta dorongan terhadap regulasi yang mendukung keberlanjutan koperasi di pelabuhan.
"Tentunya harapan kita semua Rapat Tahunan kali ini merupakan perwujudan konsistensi dari kebersamaan yang senantiasa terjalin dan terpupuk dalam serangkaian kegiatan demi peningkatan kesejahteraan semua anggota koperasi,” ujarnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan koperasi TKBM dari berbagai pelabuhan di Indonesia. Hal ini menunjukkan pentingnya forum RAT sebagai sarana musyawarah dan pengambilan keputusan kolektif dalam koperasi.
Arnod Sihite juga menyinggung pentingnya arah kebijakan pemerintahan mendatang, khususnya visi Asta Cita Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang menempatkan koperasi sebagai elemen penting dalam strategi pemerataan ekonomi nasional.
Menurutnya, koperasi harus menjadi bagian integral dari transformasi ekonomi kerakyatan yang berlandaskan kemandirian dan gotong royong.
“Koperasi Merah Putih adalah simbol kebangkitan ekonomi rakyat. Saya percaya bahwa melalui sinergi dengan arah Asta Cita, koperasi akan menjadi ujung tombak dalam mewujudkan keadilan sosial, pemberdayaan buruh, serta kedaulatan ekonomi nasional,” ujar Arnod.
Ia menekankan bahwa keberhasilan koperasi tidak hanya diukur dari neraca keuangan, tapi dari seberapa besar dampaknya terhadap kesejahteraan anggotanya.
“Sudah saatnya koperasi berdiri sejajar sebagai kekuatan ekonomi strategis, bukan pelengkap,” tutupnya.
Ket foto: RAT Inkop TKBM Tahun Buku 2024 di Jakarta, Selasa (24/6/2025). [WahanaNews.co/KSPSI]
Menteri Budi Arie menyatakan bahwa Inkop TKBM memiliki fungsi strategis tak hanya sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai rumah besar bagi para pekerja pelabuhan, menjadi tulang punggung arus logistik nasional.
“Ketika TKBM bekerja dengan tertib dan sejahtera, maka kelancaran distribusi barang, stabilitas harga, dan daya saing pelabuhan Indonesia turut terjaga,” tegas Budi Arie.
Sementara itu, Wamen Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer menyoroti pentingnya hubungan industrial yang harmonisasi
“Produktivitas dan kesejahteraan buruh harus ditingkatkan bersama antara serikat pekerja dan perusahaan. Ini penting untuk menjaga keberlangsungan usaha dan kualitas pelayanan kepada anggota," ujarnya.
Ebenezer juga menegaskan bahwa hubungan industrial bukan hanya urusan internal, tetapi turut menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan politik nasional.
Acara tersebut juga mencakup peluncuran aplikasi digital koperasi TKBM, sebagai bagian dari komitmen mendukung digitalisasi dan Rezim Industri 4.0.
Ketua Umum Inkop TKBM Pelabuhan, Muhammad Nasir, menyatakan bahwa 85 persen dari 120 koperasi primer telah melaksanakan RAT, dan mendorong pelaksanaan RAT di lingkungan koperasi primer lainnya paling lambat Juli 2025.
RAT ini menyoroti berbagai isu strategis, seperti penguatan regulasi agar keberadaan koperasi TKBM tetap kuat di sektor pelabuhan. Di sisi lain, Inkop TKBM terus menjadi wadah koordinasi, pembinaan, dan advokasi bagi koperasi primer, serta mendapat dukungan Kementerian Koperasi dan UKM.
Dengan semangat demokrasi koperasi, transparansi, dan sinergi antara pemerintah, serikat pekerja, dan pelaku logistik, RAT Inkop TKBM diharapkan dapat memperkokoh kesejahteraan pekerja bongkar muat serta mendukung sistem logistik nasional yang inklusif, efisien, dan berkeadilan.
[Redaktur: Amanda Zubehor]