WahanaNews.co | Dalam rangka meniupkan kembali ruh-ruh Dasasila Bandung tahun 1955, Asia Africa Youth Government mengadakan konferensi pers di Gedung DPR, Selasa (8/3/2022).
Dasasila Bandung menjadi poin-poin penting yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Baca Juga:
MPR RI Bakal Kaji Ulang Pasal TAP MPR Terkait Soeharto dan Gus Dur
Dasasila ini mengandung tentang hak hak dasar asasi kemanusiaan yang dijabarkan dalam 10 poin. Poin poin ini yang menjadi dasar dalam Organisasi Asia Afrika Youth Government (AAYG).
Organisasi Asia Afrika Youth Government didirikan pada April 2015 dan beranggotakan pemuda dari negara-negara yang termasuk di Kawasan Asia dan Afrika.
Platform kepemudaan memiliki pendekatan yang berbasis pengetahuan dalam membangun sinergi dan kolaborasi untuk menyikapi dan merumuskan solusi untuk isu-isu kontemporer yang terjadi di Kawasan Asia-Afrika.
Baca Juga:
Bamsoet: Kabinet Zaken Jadi Solusi Hadapi Krisis Ekonomi Global
Kehadiran Asia Afrika Youth Government yang dinahkodai oleh Mantan Ketua Umum PB HMI 2018-2020, Respiratori Saddam Aljihad, ini diharapkan menjadi nafas baru bagi penerapan kembali dasasila bandung.
Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo berharap AAYG dapat menjalankan peran sebagai organisasi kepemudaan dalam semangat dasasila bandung.
"(Organisasi AAYG) mengedepankan prinsip soft diplomasi, sebagai pendekatan yang paling strategis demi terwujudnya keadilan sosial, kesetaraan, dan perdamaian abadi, sebagaimana spirit Dasasila Bandung,” ujar Bambang Soesatyo dalam Konferensi Pers. [bay]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.