Namun, karena ternyata laku di pasaran, hal tersebut yang membuat para pengusaha terpacu.
“Dari produksi hand sanitizer, ibu-ibu ini pada WFH terus coba-coba eksperimen gitu, ada yang jual lotion dari rumput laut, kopi, terus lada, ternyata pas dijuat laku loh gitu,” sambung Solihin.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
Tidak hanya itu, menurut Solihin hal ini juga didukung karena kebutuhan orang pada saat pandemi ingin tampil menarik saat melakukan zoom meeting. Hal tersebut yang membuat banyak orang akhirnya membeli kosmetik, bahkan para pria.
Meningkatnya pengusaha lokal ini yang menjadi perhatian. Oleh sebab itu, pengusaha lokal ini menjadi fokus utama yang ingin dikembangkan dalam acara Cosmobeaute Indonesia 2022.
Acara kosmetik yang sempat vakum dua tahun ini, kembali digelar demi mendorong produk kosmetik lokal ke pasar global.
Baca Juga:
Menuju Satu Dekade Memberi Manfaat, Pemerintah Terus Dorong KUR untuk Usaha Produktif
Event Director PT. Pamerindo Indonesia, Juanita Soerakoesoemah mengatakan, acara ini dihadiri sekitar 600 brand dan 200 perusahaan dari berbagai negara seperti Indonesia, Cina, India, Korea, Malaysia, dan Singapura.
Terdapat sekitar 60 persen yaitu pada brand internasional dan 40 persen lokal.
Pameran yang digelar pada 3-5 November ini juga menghadirkan beberapa zona eksperimen di mana pengunjung bisa membuat produk kosmetik sendiri.