Kasus pertama terjadi di klaster Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipari pada Senin (22/9/2025) hingga Selasa (23/9/2025) dengan total 393 korban.
Kasus berikutnya terjadi di Cihampelas dengan 192 korban, terdiri dari 176 siswa SMKN 1 Cihampelas, tujuh siswa MA Al Mukhtariyah, delapan siswa MTs Al Mukhtariyah, dan seorang siswa SDN 1 Cihampelas.
Baca Juga:
Hasil Uji Labkesda: Menu MBG Jawa Barat Terbukti Terkontaminasi Bakteri Berbahaya
Selanjutnya, 201 korban lain berasal dari dapur berbeda di Desa Neglasari, Citalem, dan Cijambu, Kecamatan Cipongkor.
Satu hari berselang, muncul lagi kasus keracunan dengan jumlah korban lebih besar.
Hingga Kamis (25/9/2025), total 730 orang dilaporkan keracunan dari menu MBG berbeda yang disajikan.
Baca Juga:
Turun ke Jalan, Emak-emak Yogyakarta Tuntut Evaluasi Total MBG
“Kalau hari ini yang keracunan kedua, ada 730 orang,” ungkap Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, saat ditemui di Posko Cipongkor.
Sebagian besar korban adalah pelajar dari jenjang SD hingga SMA/SMK dengan gejala mual, pusing, hingga sesak napas setelah menyantap makanan MBG.
Petugas kesehatan menyebut mayoritas pasien memang mengalami keluhan mual, pusing, dan sesak napas.