Teknologi penerbangan otonom pada EHang 216 menghilangkan kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) sehingga sangat terjamin keamanannya.
Sebelumnya lewat kerjasama Prestige dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI), unit EHang 216 pertama di Indonesia berhasil melakukan demo terbang di Bali bulan November 2021, kerjasama dengan Polri dalam surveillance penanganan bencana Gunung Semeru, lalu di Bali serta sukses dalam sejumlah demo terbang di Bandar Udara Pondok Cabe, di area JIEXpo saat event Indonesia International Motor Show dan yang terbaru acara PERIKLINDO Electric Vehicle Show 2022.
Baca Juga:
MPR Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998
EHang 216 juga berperan sebagai transportasi yang membantu melancarkan berbagai event otomotif, sirkuit balap maupun melakukan pengawasan berbagai turnamen dan sirkuit balap.
Selain itu, EHang 216 juga dapat digunakan untuk memikat para wisatawan, memajukan sektor pariwisata seperti di Bali, Lombok dan berbagai destinasi wisata unggulan lainnya.
Spesifikasi EHang 216
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
Lebih unggul dari pesawat berawak tradisional karena konsep teknologi EHang AAV mengikuti 3 filosofi yaitu: 1. Tingkat keamanan maksimum 2. Pengendalian tanpa awak 3. Kontrol dari pusat komando dengan kendali cerdas.
Teknologi penerbangan otonom menghilangkan kemungkinan kegagalan atau kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error).
Tanpa perlu ribet mengontrol atau mengoperasikan pesawat, penumpang bisa langsung duduk dan menikmati perjalanan.